Mendekati Pemilu 2019, sejumlah media terkemuka ditengarai tidak netral. Untuk mengetahui jawabannya, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2003-2005 menanyakan hal itu kepada salah satu pimpinan media terkemuka.
Jawabannya sungguh mengejutkan. Pimpinan media tersebut mengaku, jika saat ini tidak memihak penguasa, tidak ada yang berani pasang iklan.
“Saya tanya salah seorang pimpinan Media terkemuka, kenapa Media skrg tdk netral ? Dia jawab, saat ini kalau tdk memihak penguasa tdk ada yg Berani pasang iklan. Itulah fakta yg dihadapi saat ini,” ungkap Muhammad Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @saididu, Jumat (28/9/2018).
Saya tanya salah seorang pimpinan Media terkemuka, kenapa Media skrg tdk netral ?— Muhammad Said Didu (@saididu) 27 September 2018
Dia jawab, saat ini kalau tdk memihak penguasa tdk ada yg Berani pasang iklan. Itulah fakta yg dihadapi saat ini.
Twit itu pun segera viral. Kurang waktu tiga jam, lebih dari 1100 pengguna Twitter telah meretwitnya. Ratusan komentar juga meramaikan twit tersebut.
“Berdemokrasi dan kebebasan kok jadi mundur begini yaaa, padahal presidennya katanya "woong deso" bukan dari militer,, aneh!!” kata @faisal_haq75
“Media adalah salah satu pilar demokrasi, jika penguasa sudah intervensi media bisa dikatakan saat ini #indonesiakrisisdemokrasi” kata @wirawansutri
“Memang bukan rahasia lagi, tapi Pengakuan ini sungguh menyedihkan .. demi rupiah idealisme digadaikan 😓” kata @NanikR_Cece
Namun ada juga netizen yang tidak sependapat. Menurutnya, wajar jika dalam demokrasi ada yang memihak penguasa dan ada yang memihak oposisi.
“Yg memihak oposisi juga ada Tvones..dlm demokrasi wajar aja di Amerika jg gitu...yg aneh klo ada orang yg diTV ngomong netral tapi setiap tweet cenderung kesatu kubu dan ikut2an pooling mendkung kubu tertentu....” kata @AkilIndra [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar