Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menilai dukungan para ulama di Ijtima Ulama II tidak berpengaruh pada kemenangan Pilpres 2019.
"Saya kira tidak (berpengaruh), kami menyikapi itu normatif saja, itu hak warga negara untuk berkumpul," kata Sekjen PPP itu di Menteng, Jakarta, Jumat (14/9/2018) lalu seperti dikutip CNN.
Arsul menambahkan, Ijtima Ulama Jilid II tidak mewakili aspirasi seluruh ulama yang ada di Indonesia untuk menentukan dukungan pada capres-cawapres. Justru menurutnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf telah menerima lebih banyak dukungan dari para ulama atau kiai yang terafiliasi pada organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Menanggapi pernyataan itu, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain melontarkan jawaban telak. Menurutnya, jika Ijtima Ulama II tidak berpengaruh, mengapa sampai dibahas oleh Tim Jokowi-Ma’ruf.
“Kalau Ijtima' Ulama II dinilai tidak berpengaruh di Pilpres, buat apa dibahas dan dibicarakan? Apakah ada orang yang susah payah berkumpul dan membahas sesuatu yang tidak ada pengaruhnya...? Orang biasa pakai kaos saja ditekan sana sini, apalagi para ulama ber-ijtima'? Siap, Gerak!” tandas Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, Rabu (19/9/2018).
Kalau Ijtima' Ulama II Dinilai Tidak Berpengaruh di Pilpres, Buat Apa Dibahas dan Dibicarakan?— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 19 September 2018
Apakah Ada Orang yg Susah Payah Berkumpul dan Membahas Sesuatu yang Tidak Ada Pengaruhnya...?
Orang Biasa Pakai Kaos Saja Ditekan Sana Sini, Apalagi Para Ulama Ber-ijtima'?
Siap, Gerak! pic.twitter.com/4AVmcqlSef
Seperti diketahui, pada Ahad (16/9/2018) lalu lebih dari seribu ulama dan tokoh nasional menggelar Ijtima' Ulama II di Jakarta. Musyawarah yang diprakarsai oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama itu menghasilkan beberapa keputusan di antaranya mendukung Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar