THIS IS FEATURED POST 1 TITLE

THIS IS FEATURED POST 1 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Quas molestias excepturi
THIS IS FEATURED POST 2 TITLE

THIS IS FEATURED POST 2 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Impedit quo minus id
THIS IS FEATURED POST 3 TITLE

THIS IS FEATURED POST 3 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Voluptates repudiandae kon
THIS IS FEATURED POST 4 TITLE

THIS IS FEATURED POST 4 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Mauris euismod rhoncus tortor

Tempo Bikin Kartun Nyinyiri Habib Rizieq, Begini Jawaban Telak Netizen


Unknown | 07.01 | ,

kartun Tempo




Majalah Tempo edisi 26 Februari 2018 menerbitkan kartun bergambar seorang berjubah putih duduk berduaan dengan seorang wanita yang tidak menutup aurat. Pria itu mengatakan “Maaf saya tidak jadi pulang.” Wanita di depannya membalas, “yang kamu lakukan itu jahat.”

Kartun tersebut juga diunggah di akun Twitter @tempodotco, Rabu (28/2/2018).



Banyak yang menilai, kartun tersebut sengaja dibuat dengan maksud nyinyir kepada Habib Rizieq yang tidak jadi pulang ke Indonesia. (Baca: Batal Pulang ke Indonesia, Ini Alasan Habib Rizieq)

Sejumlah netizen pun melontarkan tanggapan kepada @tempodotco






“Kejahatan Koran Tempo..!!! Karikatur di Koran Tempo yg terbit hari ini, sengaja memancing amarah umat Islam. Group media milik cebong tua akut Gunawan Mohammad dan pengusaha keturunan Cina, Ciputra ini, sekali lagi, membuat pencitraan buruk kepada Ulama kita,” kata @rizky_1950

Tanggapan lebih telak dilontarkan oleh akun Warta Politik.

“Media nyaris kolaps memang perlu membuat sensasi. Terbukti bahwa Habib Rizieq lebih mampu dijual kepada kaum Bong. Sementara perselingkuhan istri Ahok, tak pernah menarik perhatian umat Islam. Mengapa? As simple as "none of our concern".” Kata @wartapolitik








Mengapa Polisi Buru Muslim Cyber Army? Ini Kata Bareskrim


Unknown | 05.00 | ,

Polisi tangkap MCA
Foto: Antara




Nama Muslim Cyber Army (MCA) menyita perhatian publik, baru-baru ini. Pasalnya, ramai pemberitaan penangkapan sejumlah orang yang diduga berasal dari kelompok MCA. Mereka ditangkap terkait dugaan penyebaran hoaks.

Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar mengatakan kelompok yang diduga menyebarkan hoaks berkedok MCA tersebut mirip dengan kelompok Saracen. Bedanya, MCA tidak terstruktur.

"Kalau di Saracen kan terstruktur organisasinya, kalau ini tidak ada struktur organisasinya, tapi mereka jelas berkelompok," kata Irwan, Selasa (27/2/2018), seperti dikutip Republika.

Sampai saat ini, polisi telah mengamankan enam orang terkait kelompok MCA. Pertama, ML (40) yang ditangkap di Sunter, Jakarta Utara. Kedua, RSD (35) yang ditangkap di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Ketiga, RS ditangkap di Jembrana, Bali. Keempat, Yus yang ditangkap di Sumedang, Jawa Barat. Kelima dan keenam, TAW dan RS, ditangkap di Palu, Sulawesi Tengah dan Yogyakarta. Mereka berenam ditangkap ditangkap serentak pada Senin (26/2/2018) kemarin.





Mereka yang ditangkap diduga menyebarkan hoaks yang meresahkan masyarakat yakni tentang PKI dan penyerangan ulama.

"Penyebar berita bohong terkait isu PKI bangkit, penculikan ulama," kata Irwan.

Selain menyebarkan hoaks, mereka juga disangka dengan sengaja dan tanpa hak menyuruh melakukan tindakan yang menyebabkan terganggunya sistem elektronik dan atau membuat sistem elektronik tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Mereka terancam Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan atau pasal jo Pasal 4 huruf b angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau Pasal 33 UU ITE. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Pertanyaan Menohok MUI: Jika Tanah Abang Semrawut, Mengapa Bos IMF Dibawa ke Sana?


Unknown | 07.00 | ,

Tengku Zulkarnain




Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait laporan penutupan Jalan Jatibaru, Tanah Abang.

Rencana pemeriksaan itu mendapat tanggapan dari Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain. Ulama asal Sumatera itu melontarkan pertanyaan cerdas.

“Katanya Tanah Abang Semrawut di Masa Anies-Sandhi, Tapi Orang Besar IMF di Bawa ke Sana. Orang Itu Malah Memuji Pasar Tanah Abang. Yg Dapat Pujian Sebenarnya Siapa Sih? Apa Bukan Gubernurnya kah? Andai Orang IMF Itu Tahu Bahwa Gubernurnya sdg Diadukan ke Polisi krn Pasar Itu....!” kata Tengku Zulkarnain, Selasa (27/2/2018) malam melalui akun Twitter pribadinya.







Pertanyaan itu dinilai menohok oleh sejumlah netizen.

“Makjleb sekali, Ustad,” kata @WingDirgantara

“Alhamdulillah maju terus pak anis gubernur kebanggaan......” kata @TamamAbdoellah1







Soal Sa’i Sambil Nyanyi, Kemenag Bisa Jatuhkan Sanksi Ini


Unknown | 05.01 | ,

Sai sambil nyanyi
Sai sambil nyanyi (Youtube)




Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan tanggapan terkait video jamaah umrah Indonesia yang melakukan sa’i dengan melantunkan lagu Syubbanul Wathon. Video itu muncul di Youtube sejak 24 Februari 2018, diunggah oleh akun Travelia Alakbar.

Syubbanul Wathon merupakan lagu yang diciptakan oleh pendiri Gerakan Pemuda Ansor, Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Jamaah umrah yang menyanyikan lagu tersebut sewaktu sa’i ditengarai berasal dari kelompok GP Ansor Nahdlatul Ulama (NU).

Kasubdit Bimbingan Jamaah, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Endang Jumali, mengatakan, pihaknya tengah bertabayun dengan Ansor.

"Kami Kemenag sedang bertabayun dengan yang bersangkutan," kata Endang, melalui pesan elektronik seperti dikutip Republika, Senin (26/2/2018).





Terkait aksi-aksi saat umrah seperti itu, Kemenag berencana memberikan imbauan atau penegasan terhadap seluruh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan travel umrah agar menjalankan pedoman sesuai manasik.



Bagi pembimbing yang tidak menjalankan pedoman manasik sesuai yang telah diberikan Kemenag, lanjut Endang, Kemenag bisa menjatuhkan sanksi seperti pencabutan izin.

"Soal sanksi, pencabutan izin pastinya," terangnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Megawati Pastikan Jokowi Menang Total dalam Pilpres 2019, Hasil Survei Malah Begini


Unknown | 19.01 | ,

Megawati dan Jokowi
Megawati dan Jokowi saat Rakernas PDIP (Tribunnews)




Ada kalimat menarik yang dipekikkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengumumkan Jokowi sebagai capres, dalam pembukaan Rakernas III PDIP di Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (23/2/2018) lalu. Ia mengatakan Jokowi pasti menang total.

"Dengan ini saya nyatakan calon presiden dari PDI Perjuangan, Ir Joko Widodo, Metal! Metal! Pasti menang total," kata Megawati.

Sebagai bagian dari strategi pemenangan, PDIP mengharuskan kepala daerah yang diusungnya untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dukungan harus diberikan agar program pemerintahan pusat sinergi dengan pemerintahan daerah.

"Itu yang kami sebut satu nafas. Karena kami mendorong pembangunan berdikari. Kami ingin mendorong kerja sama antar kepala daerah secara horizontal tetapi secara vertikal pun kami dorong," kata Hasto Kristiyanto di Prime Plaza Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (23/2/2018), seperti dikutip Detik.





Sementara itu, hasil survei lembaga survei Median menunjukkan elektabilitas Jokowi semakin menurun. Berdasarkan survei tanggal 1-9 Februari itu, elektabilitas Jokowi tinggal 35 persen.
Elektabilitas Capres 2019

Meskipun masih menempati peringkat pertama dibandingkan capresn lainnya, elektabilitas itu merosot hingga level “lampu kuning.” Sebelumnya, pada April 2017, elektabilitas Jokowi mencapai 36,9 persen. Kemudian pada Oktober 2017 menjadi 36,2 persen.
Elektabilitas Jokowi merosot

"Kenapa kami mengambil tema lampu kuning untuk Jokowi, itu karena elektabilitas Jokowi mengalami penurunan dalam survei kami. April 2017 itu di angka 36,9%, Oktober 2017 di angka 36,2%, Februari 2018 di angka 35,0%," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam paparan survei di Cikini, Jakarta, Kamis (22/2/2018) lalu seperti dikutip Kumparan.[Ibnu K/Tarbiyah.net]






Bikin Hancur Ekonomi Indonesia, Fadli Zon Kritik Pemerintah Jamu IMF 1 Trilyun


Unknown | 18.20 | ,

IMF Soeharto
Michel Camdessus bersedekap saat Presiden Soeharto tanda tangan perjanjian dengan IMF, 1997 (doc AP)




Fadli Zon melontarkan kritik atas rencana pemerintah menjamu IMF. Apalagi, menurut Wakil Ketua DPR RI itu, pemerintah akan menghabiskan dana 1 trilyun. Padahal IMF merupakan institusi yang membuat ekonomi Indonesia hancur 20 tahun lalu.

“IMF adalah institusi yg bikin hancur ekonomi RI 20 th lalu. Kini pemerintah menjamu besar2an IMF dg biaya Rp 1 Trilyun. Mental Inlander?” kata Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya, Ahad (25/2/2018).



Saat berita ini ditulis, twit tersebut telah difavoritkan 1.577 pengguna Twitter dan diretwit sebanyak 861 kali.





Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memperkirakan, acara pertemuan tahunan IMF-World Bank yang digelar pada Oktober mendatang akan menelan anggaran sekitar Rp 1 triliun.

"Seluruhnya (anggaran) mungkin sekitar Rp 1 triliun. Itu (dana) sudah mulai dari sekarang, ada yang dari Kementerian PUPR, Pariwisata, Perhubungan," kata Darmin seperti dikutip Liputan6.

Anggaran sekitar Rp 1 triliun itu, kata Darmin, digunakan untuk persiapan acara IMF-World Bank, termasuk membangun infrastruktur di Bali. Sebagai contoh membangun underpass atau terowongan Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali.

"Itu (Rp 1 triliun) paling banyak buat bangun underpass, jalan, supaya lalu lintas tidak macet. Kalau hotel bukan tanggungan pemerintah, dibayar mereka (peserta) sendiri, yang datang kan Gubernur Bank Sentral, Menkeu, orang-orang IMF, mereka kan punya duit, orang-orang kaya yang datang," terangnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Cebong Tuduh IG Ustadz Abdul Somad Dibuka Jaringan PKS di Kominfo, Ini Jawaban Tifatul Sembiring


Unknown | 17.35 | ,

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (Youtube)




Di saat dukungan netizen mengalir deras untuk Ustadz Abdul Somad, ada pula yang mempermasalahkan diaktifkannya kembali akun Instagram dai nasional itu.

Ia juga menuduh PKS memiliki jaringan di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) karena dulu institusi itu dipimpin oleh Tifatul Sembiring. Jaringan PKS itulah, menurutnya, yang mengaktifkan kembali akun Ustadz Abdul Somad.

“ingat @tifsembiring pernah menjabat @kemkominfo jaringan pekaes sudah bercokol disitu wajar kalo somad diperhatiin. sesama 212 saling membantu,” kata @pasukanretweet7

Kicauan itu menanggapi kicauan pengguna Twitter lainnya yang meminta dibantu seperti Ustadz Abdul Somad.

“Akun Facebook saya juga di non aktifkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya, mohon bantuannya @kemkominfo untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak @facebook , jangan hanya si Somad saja yg di perhatikan, @dpr_kita harus adil terhadap seluruh rakyat Indonesia,” kata @Nursyahbana9

Menjawab akun yang terindikasi cebong itu, Tifatul Sembiring pun melontarkan twit menggelitik.

“He3x...Ava nya kok gambar kodok mas, apakah ada arti filosofi sendiri...:))” kata @tifsembiring, Selasa (27/2/2018). Akun pasukan retweet memang menggunakan gambar kodok sebagai avatarnya.



Seperti diberitakan sebelumnya, akun Ustadz Abdul Somad sempat diblokir oleh Instagram. Setelah gelombang protes besar-besaran yang dilontarkan netizen, akun tersebut akhirnya diaktifkan kembali oleh Instagram.

Tak hanya netizen biasa, para artis pun menyuarakan dukungannya kepada Ustadz Abdul Somad. (Baca: Dukung Ustadz Abdul Somad, Para Artis dengan 45 Juta Follower Peringatkan Instagram)

Kini, akun IG Ustadz Abdul Somad tersebut telah diikuti 1,7 juta followers. [Ibnu K/Tarbiyah.net]

Tak Hanya Bikin Rindu Ramadhan, Countdown Image Ini Juga Asyik Buat Dakwah


Unknown | 15.01 | ,

Yusril Diundang Khusus Jokowi Bahas Habib Rizieq, Hasilnya di Luar Dugaan


Unknown | 18.14 | ,

Yusril dan Jokowi
Yusril dan Jokowi (Foto Antara tahun 2014)




Yusril Ihza Mahendra diundang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo untuk membahas kasus hukum Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Yusril pun menyarankan Presiden Jokowi mengambil salah satu dari tiga alternatif solusi.

Peristiwa yang terjadi sekitar Juni 2017 itu disampaikan oleh Yusril, Sabtu (24/2/2018) lalu di gedung Transmedia, Jakarta.

"Secara khusus saya pernah diundang oleh Presiden Jokowi yang khusus beliau menanya Habib Rizieq ini," kata Yusril seperti dikutip CNN Indonesia.

Saat itu, Habib Rizieq telah berada di Arab Saudi.

Dalam pertemuan empat mata tersebut, lanjut Yusril, Jokowi bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kasus Habib Rizieq yang ditetapkan sebagai tersangka. Yusril pun menyampaikan kasus itu secara detil kepada Jokowi.

Yusril kemudian menawarkan tiga solusi. Yakni memerintahkan polisi menerbitkan SP3, memberikan amnesti, atau memberikan abolisi.





Lebih jauh Yusril merekomendasikan Presiden Jokowi memberikan amnesti. “Kalau SP3, polisi kehilangan muka. Kalau SP3, benarkan mentersangkakan Habib tidak ada buktinya," terang Yusril.

Amnesti memang tidak mudah dilakukan karena memerlukan pertimbangan DPR. Namun jika langkah itu diambil, menurut Yusril, justru akan menjadi bentuk kebesaran jiwa Jokowi.

"Dia tahu ada kasus pidana yang belum tentu terbukti atau tidak, tapi presiden mengatakan 'udah kita amnesti'. Jadi dianggap kasus itu tidak pernah ada," paparnya.

Jokowi berencana membahas masukan untuk menerbitkan amnesti bagi Rizieq dengan seluruh anak buahnya. Menurut Yusril, Jokowi mengatakan akan bertemu lagi dengan Yusril seminggu setelah pertemuan tersebut. Namun di luar dugaan, pertemuan lanjutan itu tidak juga dilakukan setelah berlalu beberapa bulan.

“Tapi sampai hari ini tidak ketemu lagi," kata Yusril. [Ibnu K/Tarbiyah]






Batal Pulang ke Indonesia, Ini Alasan Habib Rizieq


Unknown | 20.43 | ,

Habib Rizieq




Habib Rizieq dipastikan batal pulang ke Indonesia. Kepada umat Islam yang hendak menjemputnya, diperdengarkan rekaman suara Habib Rizieq mengenai alasan mengapa dibatalkan padahal sudah menyiapkan tiket pesawat ke Indonesia.

"Masih ada kelompok pecundang, mereka bahkan punya rencana jahat sendiri terkait kepulangan saya, na'udzubillahi min dzalik, saya tetap minta petunjuk Allah, karena hanya Allah yang tahu yang terbaik," kata Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu melalui rekaman suara yang diperdengarkan di sebuah masjid di Cengkareng kepada massa yang akan menyambutnya.

Habib Rizieq menambahkan, dirinya sendiri sudah menyiapkan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia hari ini. Namun, ada tiga hal yang membuat dirinya membatalkan kepulangan tersebut.

Pertama, pesan dari gurunya. Kedua, masukan dari tokoh-tokoh yang menemuinya di Mekkah. Ketiga, hasil shalat istikharah.





"Saya sudah siapkan tiket pulang hari ini, namun sampai saat ini saya belum dapat istikharah yang bagus. Jadi hati ini saya harus tunda dulu karena harus tunggu waktu pulang yang tepat," lanjutnya.

Selain diumumkan secara langsung kepada massa yang menyambut Habib Rizieq, informasi pembatalan itu juga disampaikan secara tertulis oleh Panitia Penyambutan Imam Besar (PPIB) HRS.

"Atas Nama Panitia Penyambutan Imam Besar (PPIB) HRS, menyampaikan bahwa HRS menunda kepulangannya ke Tanah Air sesuai hasil istikharahnya," kata Ketua Panitia Penyambutan Imam Besar Habib Rizieq, M. Nur Sukma, seperti dikutip Republika, Rabu (21/2/2018). [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Siapa Pelaku Penyerangan ke Tokoh Agama? Ini Data Wiranto


Unknown | 19.14 | ,

orang gila teror ponpes al falah kediri
headline Jawa Pos hari ini




Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membeberkan data penyerangan terhadap tokoh agama. Pihaknya mencatat, telah terjadi 21 kali penyerangan terhadap tokoh agama di Indonesia sejak Desember 2017 hingga Februari 2018.

Lebih lanjut Wiranto menjelaskan, dari 21 penyerangan terhadap pemuka agama dan rumah ibadah tersebut, 15 di antaranya dilakukan oleh orang tidak waras. Ia pun mempertanyakan apakah itu hanya kebetulan atau direncanakan.

Sudah ada 21 kali penyerangan ke ulama, tokoh agama, ke rumah ibadah. Sebanyak 15 kali dilaksanakan orang yang tidak waras. Ini kebetulan atau by design?" ujar Wiranto di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/2/2018), seperti dikutip JPNN.

Wiranto menegaskan, penyerangan terhadap pemuka agama dan rumah ibadah tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.





“Itu perbuatan melanggar hukum,” Mantan Panglima ABRI itu.

Ia pun berharap hukum dijalankan dengan tegas atas kasus yang mengganggu suasana menjelang pilkada serentak dan pemilu tersebut. Ia meminta Polri menyelidiki dan menuntaskan kasus tersebut.

"Kepolisian melakukan suatu langkah-langkah antisipasi dan mencoba untuk tidak gegabah mengeluarkan statement, tidak mengeruhkan suasana, tetapi tentu lewat penyidikan dan penyelidikan yang akurat," terangnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Tuai Protes Keras, Akhirnya Pemerintah Batalkan Rencana Jenderal Polri Jadi Plt Gubernur


Unknown | 17.58 | ,

Wiranto




Pemerintah membatalkan rencana penunjukan pelaksana tugas (plt) gubernur dari Jenderal Polri. Dalam pernyataannya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menghubungkan pembatalan itu dengan reaksi masyarakat.

"Untuk Jawa Barat dan Sumatra Utara sudah dipertimbangkan. Nanti ada kebijakan lain yang akan kita lakukan," kata Wiranto di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Seperti banyak diberitakan, sedianya dua Jenderal Polri akan ditunjuk sebagai plt gubernur. Masing-masing di Provinsi Jawa barat dan Sumatera Utara.

Keduanya adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin dan Asisten Kapolri bidang Operasi Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan. Martuani direncanakan menjadi plt Gubernur Sumatera Utara sedangkan Iriawan direncanakan menjadi plt Gubernur Jawa Barat.





Namun, sebelum rencana itu menjadi keputusan resmi, publik bereaksi keras. Mereka menolak dengan beragam alasan di antaranya karena dinilai melanggar UU Kepolisian dan dikhawatirkan membuat Polri tidak netral. Penolakan keras terutama disuarakan melalui media sosial. Jumlahnya sangat banyak sehingga hampir setiap hari terlihat di timeline media sosial.

Wiranto mengakui suara publik tersebut sebagai aspirasi rakyat yang benar. Karenanya pemerintah mendengarkan dan melaksanakan aspirasi tersebut.

"Pemerintah mendengar aspirasi rakyat. Kalau sudah ada kebijakan yang nyata-nyata mengundang reaksi rakyat, reaksi yang benar dan bukan ngawur, ya didengarkan dan dilaksanakan," imbuhnya seperti dikutip Republika. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Tiang Girder Tol Becakayu Ambruk, Sejumlah Pekerja Luka Parah


Unknown | 19.06 | ,

Lokasi tiang girder tol ambruk
Lokasi tiang girder tol ambruk(@TMCPoldaMetro)




Inna lillahi wa inna ilaihi rajiu’un. Tiang girder proyek Tol Becakayu di dekat Gerbang Tol Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk, Selasa (20/2/2018) pagi. Sejumlah pekerja mengalami luka parah dan kondisinya kritis akibat kejadian itu.

Seperti dirilis Republika, ambruknya tiang girder tol tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Dikabarkan, tujuh orang pekerja yang tertimpa reruntuhan telah dilarikan ke RS UKI Cawang.

Sedangkan menurut petugas TMC Polda Metro Jaya, Brigadir Harun, kejadian itu berlangsung pukul 04.45 WIB. Belum diketahui penyebab tiang girder itu ambruk.

"Ada beberapa korban pekerja yang kritis karena Tiang Girder ambruk dekat Gardu Tol Kebon Nanas Jl DI. Panjaitan, Jaktim dievakuasi ke RS UKI," kata Harun seperti dikutip Detik.

Harun menambahkan, saat ini di lokasi kejadian telah dipasang police line. Kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut juga dihentikan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Wartawati Senior: Yang Dilakukan Maruarar Sirait Ibarat Gol Bunuh Diri untuk Jokowi


Unknown | 18.41 | ,

Piala Presiden




Setelah ramai dibicarakan netizen, Maruarar Sirait akhirnya memberikan pernyataan soal dicegahnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mendampingi Presiden Joko Widodo ke podium final Piala Presiden 2018.

Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018 itu menyatakan, insiden itu bukan kesalahan Paspampres namun kesalahan dirinya 100 persen.

"Jangan salahkan Paspampres karena dia bekerja berdasarkan siapa disebut nama-namanya. Seratus persen salah saya," tandasnya setelah menyampaikan bahwa dirinya tidak mengerti protokoler.

Ada yang puas dengan pernyataan Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, tersebut. Namun banyak juga yang justru mempermasalahkan. Di antaranya Nanik Sudaryati. Wartawati senior dan aktifis Jaringan Merah Putih itu menilai, apa yang dilakukan Ara ibarat gol bunuh diri untuk Presiden Jokowi.

“Ibarat bermain bola yang dilakukan Maruara ( Ara) itu gol bunuh diri untuk Pak Presiden.
Saya lebih kenal dulu Pak JKW, dan saya yang mengenalkan pertama Ara ke Pak JKW, di sebuah acara peluncuran media saya di Hotel Sahid Jakarta” tulisnya melalui fan page, Senin (19/2/2018).





“Saya kaget lihat sikap Ara seperti itu. Sebagai anggota DPR mustinya dia paham protokuler acara yang melibatkan pejabat. Pagi ini di warung kopi, di pangkalan ojek, bahkan di mbak2 ngumpul beli sayur, semua bicara penolakan Anies oleh Paspampres. Luar biasa kemarahan rakyat..” lanjutnya.

Ia pun mengingatkan agar tidak vulgar mempertontonkan kebencian.

“Jangan terus bermain -main dengan "hati" sudah cukuplah kita dipertontonkan ketidakadilan di negeri ini, jangan terlalu vulgar lagi kebencian itu dipertontonkan pada kami yg dianggap berseberangan..kami semua rakyat Indonesia dan kami Pancasila!”








Heboh Pantun Marzuki Alie “Kami Pilih No Delapan”


Unknown | 17.16 | ,

Marzuki Alie
Marzuki Alie (breakingnews.co.id)




Beragam pantun meramaikan jagat Twitter usai pengundian nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019. Yang mengejutkan, Marzuki Alie membalas pantun yang diposting oleh akun resmi DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga memancing pertanyaan netizen apakah Mantan Ketua DPR RI itu telah pindah ke PKS.

“Bunga mawar enak baunya. Kami pilih no delapan, jangan lupa dengan janjinya,” kata @marzukialie_MA, Senin (19/2/2018), membalas pantun @PKSejahtera.



Pantun @PKSejahtera yang dibalas oleh @marzukialie_MA itu berbunyi:





“Masih inget pantun legendaris dari Ustadz @tifsembiring ini ? Cantik Selendang Putri Melayu Menata Bunga Di Atas Nampan Kalau Ingin Indonesia Maju Pilih Saja Nomor Delapan #PKS8Menang”



Sejumlah netizen pun mengajukan pertanyaan ke @marzukialie_MA

“Bapak kesini?” tanya @lianzulkarnain

“saya orang bebas, kemana saja. semua baik asal tidak money politics, tidak curang. pemilu yang jujur, transparan dan adil. Prinsip LUBER tetap dijaga” jawab @marzukialie_MA [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Mengejutkan! Ternyata Ini Keanehan pada Status Presiden Jokowi


Unknown | 19.41 | ,

Jokowi piala Presiden




Melalui fan page resmi, Presiden Joko Widodo menerbitkan status tentang kehadirannya pada pertandingan final turnamen sepak bola Piala Presiden Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Status itu juga disertai foto.

“Saya berada di antara lebih dari 70.000 orang yang menyaksikan langsung pertandingan final turnamen sepak bola Piala Presiden Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, semalam. Jutaan penggemar sepak bola lainnya menonton melalui siaran langsung televisi.
Persija Jakarta tampil sebagai juara setelah mengalahkan Bali United dengan skor 3-0.
Selamat kepada Persija Jakarta.” Demikian status Presiden Jokowi, Ahad (18/2/2018).

Yang mengejutkan, sejumlah netizen menemukan keanehan tentang status tersebut. Bukan tulisan status dan fotonya, melainkan pada komentar-komentar yang menanggapi status tersebut.





Pasalnya, sangat banyak komentar yang justru mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

“Selamat untuk Persija selamat untuk Pak Anis Baswedan” kata Ian Kalbara.

“Congrats Anies - Sandi you're the best. Semoga Sukses Selalu,” kata Muhammad Indra Ai.

“Selamat pak anies, great leader...terus berkarya, Anies Baswedan keren!” kata Dafina.









Lebih Dari Kebakaran Hebat, Kasus Ini Goncang Israel


Unknown | 18.08 | ,

Netanyahu menangis
Netanyahu menangis (RT.com)




Akhir November 2016 lalu, Israel dihantam kebakaran hebat yang melalap tiga kawasan dan memaksa puluhan ribu warga Zionis meninggalkan rumah, mengosongkan utara Israel.

Kini kasus besar mengguncang entitas zionis itu, dinilai lebih dahsyat dari kebakaran.

Kasus itu adalah dugaan pidana korupsi yang menjerat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Polisi Israel mempublikasikan pada Selasa (13/2/2018) malam, bahwa mereka memiliki cukup bukti untuk mendakwa Netanyahu dengan tuntutan pidana dalam dua kasus korupsi. Polisi menyatakan telah menemukan bukti adanya penerimaan suap, penipuan, dan penyalahgunaan kepercayaan.

Polisi kemudian menyerahkan bukti-bukti itu kepada Jaksa Agung dan meminta Jaksa Agung segera mendakwa Netanyahu.





Seperti dilansir CNN, Netanyahu menjadi tersangka dalam dua penyelidikan kriminal yang berbeda. Kedua kasus itu disebut dengan Kasus 1.000 dan Kasus 2.000 yang melibatkan tuduhan suap, kecurangan, dan penyalahgunaan wewenang.

Dalam Kasus 1.000, Netanyahu diduga telah menerima hadiah dari seorang pengusaha di luar negeri. Termasuk seorang miliarder Israel yang juga produser Hollywood, Arnon Milchan.

Dalam Kasus 2.000, polisi mengaku telah menyelidiki percakapan Netanyahu dengan Arnon "Noni" Mozes. Dalam pembicaraan itu, terungkap surat kabar Yedioth Ahronot akan memberitakan hal-hal baik dari Netanyahu.

Netanyahu diminta mengundurkan diri, namun ia tidak bersedia dan berdalih dirinya tidak bersalah. [Ibnu K/Tarbiyah]






Tetap Muter-Muter Bahas Konflik Antar Umat Beragama, Ini Skak Mat Karni Ilyas untuk Akhmad Sahal


Unknown | 08.08 | ,

Akhmad Sahal




Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini (13/2/2018) mengangkat tema “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?” dengan menghadirkan sejumlah nara sumber di antaranya Akhmad Sahal.

Sayangnya, Akhmad Sahal justru membahas tentang konflik antar umat beragama. Karni Ilyas pun mengingatkannya.

“Tema kita malam ini Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya” kata Karni Ilyas.

Namun, Akhmad Sahal masih juga membahas hal yang sama, tidak sesuai tema.





Karni Ilyas pun mengingatkan lagi tentang tema ILC.

Setelah beberapa kali diingatkan tidak juga kembali ke tema, Sahal masih juga muter-muter soal konflik antar umat beragama.

Karni Ilyas pun meluruskan apa yang disampaikan Sahal bahwa yang terjadi bukanlah konflik antar umat beragama karena justru umat beragama baik Muslim maupun Kristen cukup harmonis. Buktinya, mereka bersama-sama membersihkan gereja di Sleman usai serangan.

Sahal lantas membela diri dengan mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan bertujuan agar umat Islam tidak dijadikan wayang.

“Yang dijadikan wayang itu bukan Islam, tapi orang gila” kata Karni Ilyas. Skak mat. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ulama Diserang, GP Ansor: Jika Polisi dan BIN Tak Bisa Tuntaskan, Mending Diganti Banser


Unknown | 07.23 | ,

ILC teror ke pemuka agama




Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini (13/2/2018) mengangkat tema “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?” dengan menghadirkan sejumlah nara sumber di antaranya Wakil Ketua GP Ansor.

Setelah melakukan berbagai analisa, GP Ansor melihat banyak keanehan dalam kasus-kasus yang terjadi belakangan ini. Misalnya yang menjadi sasaran adalah ulama dan pelakunya disebut sebagai orang gila.

Orang gila, menurut GP Ansor, seharusnya bersikap random (acak). Siapapun yang menghalangi akan diserang. Namun tidak demikian dengan orang-orang gila dalam kasus tersebut. Mereka hanya mengincar ulama.

“Ini harus diusut tuntas dan jelas” tegasnya.





Serangan terhadap ulama sangat berbekas bagi Ansor karena dulu pernah terjadi pada tahun 1965 dan juga kasus penyiksaan guru ngaji di Banyuwangi.

“Ini negara ke mana?” tandasnya.

“Negara itu harus melindungi negaranya, melindungi rakyatnya,” lanjutnya.

GP Ansor juga mencurigai ada kaitannya dengan Pilkada. Karena biasanya menjelang Pilkada hanya ada pengkondisian dengan kata-kata.

Secara spesifik, GP Ansor menanyakan peran polisi dan BIN.

“Kalau kemudian BIN begitu juga semua aparatur negara yang punya fungsi intelijen tidak cepat dan tidak tepat, mending diganti Banser wae,” ujarnya.






Pertanyaan Mustofa Nahrawardaya tentang Densus 88 Ini Disambut Tepuk Tangan Peserta ILC


Unknown | 06.53 | ,

Mustofa Nahrawardaya




Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini (13/2/2018) mengangkat tema “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?” dengan menghadirkan sejumlah nara sumber di antaranya aktifis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya.

Mustofa Nahrawardaya mempertanyakan perbedaan sikap Densus 88 atas serangan yang menimpa Masjid dan serangan yang menimpa Gereja.

“Mengapa belasan kali ustadz diserang Densus 88 tidak pernah turun, begitu gereja diserang Densus 88 langsung turun lengkap?” tanya Mustofa disambut tepuk tangan peserta ILC.

Mustofa meyakini serangan ke pemuka agama akhir-akhir ini pasti ada dalangnya. Namun, masyarakat sipil tidak akan tahu siapa dalang tersebut terlebih jika dalangnya adalah intelijen. Sebab menurutnya di Indonesia banyak intelijen termasuk intelijen asing. [Ibnu K/Tarbiyah]






Terharu Dikunjungi Anies Baswedan, Bima Arya: Sepanjang 536 Tahun, Baru Kini Gubernur DKI ke Bogor


Unknown | 05.53 | ,

Anies Baswedan dan Bima Arya




Ada kisah mengharukan saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan kerja ke Bogor, Senin (12/2/2018) kemarin. Kunjungan itu dalam rangka kerja sama antardaerah untuk menanggulangi banjir sekaligus meninjau kondisi di lapangan terkait potensi banjir.

Anies disambut hangat Walikota Bogor Bima Arya dan jajaran SKPD di kantor Walikota. Bagi Bogor, kunjungan Gubernur DKI Jakarta adalah kunjungan istimewa karena sepanjang sejarah baru kali ini terjadi.

“Ini sejarah bagi Kota Bogor. Sepanjang 536 tahun Kota Bogor, baru kali ini Gubernur Jakarta datang ke sini, terima kasih sudah hadir,” kata Bima Arya di sela-sela kunjungan itu.

Anies menjelaskan, Jakarta dan Bogor saling membutuhkan sehingga keduanya memiliki tanggung jawab untuk ditunaikan terutama terkait penanggulangan banjir.





“Semua daerah terlebih Jakarta-Bogor akan saling membutuhkan, sehingga kita sama-sama punya tanggung jawab dan beban yang harus ditunaikan untuk seluruh warga,” kata Anies seperti dikutip SuaraJakarta.

Bima Arya berharap kerjasama itu di antaranya normasilasi sungai, revitalisasi situ dan kolam retensi serta pembuatan sumur resapan.

“Kalau boleh kita ubah format itu lebih dialogis dengan ruang lingkup kesepakatan meliputi normalisasi sungai di lintas batas, penataan bantaran sungai ciliwung, revitalisasi situ dan kolam retensi, dan pembuatan sumur resapan biopori di DAS Cisadane dan Ciliwung,” papar Bima Arya.

Usai melakukan pertemuan, Anies dan Bima Arya serta jajaran SKPD kemudian meninjau Sungai Cieuhelet dan Bendungan Katulampa. [Ibnu K/Tarbiyah]






Karni Ilyas Umumkan Judul ILC “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”, Begini Hebohnya Warganet


Unknown | 01.33 | ,

ILC Teror ke pemuka agama adakah dalangnya




Karni Ilyas mengumumkan melalui akun Twitter pribadinya bahwa Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini mengambil tema “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”. Sontak, beragam tanggapan dilontarkan warganet.

“Dear Pencinta ILC: Diskusi kita, Selasa pukul 19.30 Wib, besok, berjudul "Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?" Selamat menyaksikan” twit @karniilyas, Senin (12/2/2018).



Ratusan pengguna Twitter pun berkomentar menanggapi twit tersebut.

Puluhan pengguna Twitter menyampaikan aspirasinya terkait nara sumber yang diundang. Di antara nama yang diusulkan oleh netizen adalah Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.





“coba undang mantan panglima gatot nurmantyo, beliau yg paling pertama mengendus ini akan terjadi.....” komentar @Qis5a yang kemudian difavoritkan 88 pengguna Twitter.

Beberapa pengguna Twitter mengusulkan Buya Syafi’i.

“Benar bgt... Ketika ulama diserang kemana suara si buya... Request ya bang @karniilyas” kata @FrancaisSusi.

Beberapa pengguna Twitter lainnya mengusulkan Densus 88.

“Kalau bisa pak karni, hadirkan juga perwakilan densus 88.... biar ulama juga dilindungi, jgn cuma gereja yg dijaga, pesantren juga harus dijaga... sepertinya ada dalang dibalik semua kejadian ini...” kata @Arfizam4

Ada pula yang menanggapi dengan berusaha menebak siapa dalangnya.

“Ada Pak.... PKI Dalangnya pak” kata @Andrie07253255

“Jawabannya: "gak ada". Kalau ada dalangnya jadi rame. Jelasnya "hidden files" kalii...” kata @Ykarsianto [Ibnu K/Tarbiyah]






Karnil Ilyas Umumkan Judul ILC “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”, Begini Hebihnya Warganet


Unknown | 01.23 | ,

ILC Teror ke pemuka agama adakah dalangnya




Karni Ilyas mengumumkan melalui akun Twitter pribadinya bahwa Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini mengambil tema “Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?”. Sontak, beragam tanggapan dilontarkan warganet.

“Dear Pencinta ILC: Diskusi kita, Selasa pukul 19.30 Wib, besok, berjudul "Teror ke Pemuka Agama: Adakah Dalangnya?" Selamat menyaksikan” twit @karniilyas, Senin (12/2/2018).



Ratusan pengguna Twitter pun berkomentar menanggapi twit tersebut.

Puluhan pengguna Twitter menyampaikan aspirasinya terkait nara sumber yang diundang. Di antara nama yang diusulkan oleh netizen adalah Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.





“coba undang mantan panglima gatot nurmantyo, beliau yg paling pertama mengendus ini akan terjadi.....” komentar @Qis5a yang kemudian difavoritkan 88 pengguna Twitter.

Beberapa pengguna Twitter mengusulkan Buya Syafi’i.

“Benar bgt... Ketika ulama diserang kemana suara si buya... Request ya bang @karniilyas” kata @FrancaisSusi.

Beberapa pengguna Twitter lainnya mengusulkan Densus 88.

“Kalau bisa pak karni, hadirkan juga perwakilan densus 88.... biar ulama juga dilindungi, jgn cuma gereja yg dijaga, pesantren juga harus dijaga... sepertinya ada dalang dibalik semua kejadian ini...” kata @Arfizam4

Ada pula yang menanggapi dengan berusaha menebak siapa dalangnya.

“Ada Pak.... PKI Dalangnya pak” kata @Andrie07253255

“Jawabannya: "gak ada". Kalau ada dalangnya jadi rame. Jelasnya "hidden files" kalii...” kata @Ykarsianto [Ibnu K/Tarbiyah]






Din Syamsuddin Ungkap Tujuan di Balik Serangan pada Tokoh Agama


Unknown | 18.58 | ,

Din Syamsuddin




Sejumlah tokoh agama menjadi sasaran serangan, baru-baru ini. Selain sejumlah ustadz, kini juga ada serangan ke tokoh non muslim.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memiliki analisa menarik terkait serangan-serangan tersebut.

Menurutnya, kejadian demi kejadian serangan itu tidak berdiri sendiri. Namun merupakan rangkaian dari skenario sistemik. Tujuannya untuk menyebarkan rasa takut berujung instabilitas nasional.

"Kejadian-kejadian tersebut sepertinya dikendalikan oleh suatu skenario sistemik yang bertujuan untuk menyebarkan rasa takut dan pertentangan antarumat beragama, dan akhirnya menciptakan instabilitas nasional," kata Din, Senin (12/2/2018) seperti dikutip Republika.

Sedikitnya ada empat serangan di awal 2018 ini. Pertama, serangan pada 27 Januari 2018. Sasarannya Pengasuh Pondok Pesantren al-Hiadayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Emon Umar Basyri.





Kedua, serangan pada 1 Februari 2018. Sasarannya Ustadz Prawoto. Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) itu pun meninggal dunia akibat diserang oknum tetangga yang diduga gila.

Ketiga, serangan kepada seorang santri Pesantren Al-Futuhat Garut oleh enam orang tak dikenal. Ada juga seorang pria yang diduga gila bersembunyi di atas Masjid At Tawakkal Kota Bandung mengacung-acungkan pisau.

Keempat, serangan pada 11 Februari 2018. Sasarannya, pendeta dan jemaat Gereja Santa Lidwina, Kabupaten Sleman, DIY. Empat jemaat luka-luka dan pendeta yang memimpin ibadah pun terluka akibat serangan itu.

Din mendorong aparat keamanan untuk serius mengusut tuntas siapa dalang di balik semua kejadian tersebut. Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu khawatir jika kejadian-kejadian tersebut tidak segera diusut, bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ia juga menghimbau umat beragama untuk tetap tenang, mengendalikan diri, dan tidak terprovokasi oleh pihak yang memang sengaja ingin mengadu domba antar umat beragama. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Kisah Sudaryati, Tak Pernah Lupa Anies yang Menolongnya dan Memanggil “Ibuku” Sejak Jadi Dosen


Unknown | 19.03 | ,

Sudaryati dan Anies Baswedan




Sudaryati sangat senang bertemu Anies Baswedan saat Gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi kawasan Bidara Cina yang terkena banjir. Sudaryati mengaku telah lama mengenal Anies, sejak ditolong saat pingsan beberapa tahun lalu.

Waktu itu, Sudaryati mengambil uang pensiunan almarhum suaminya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Sewaktu pulang dengan Metro Mini, ia dicopet. Dompet beserta uang dan HP-nya raib.

Karena panik dan bingung, ia turun dari Metro Mini dan tiba-tiba jatuh pingsan tepat di depan mobil Anies yang sedang melintas.

Anies yang saat itu menjabat Rektor Universitas Paramadina pun turun. Bersama sekretarisnya, ia menolong Sudaryati dan membawanya masuk ke mobil.

Setelah Sudaryati sadar, Anies bertanya apa yang terjadi. Ia pun menceritakan musibah yang dialaminya.





"Ibuku, ibuku, ibuku enggak usah panik, tenang saya bantu, akan saya ganti semua barang ibu yang hilang" kata Anies waktu itu. Sudaryati selalu ingat panggilan itu.

Anies kemudian memberikan sejumlah uang dan meminta sekretarisnya membelikan sebuah HP. Anies juga menemaninya mengurus barang-barang yang hilang, dari KTP sampai kartu ATM.

Sejak saat itu, Sudaryati mengaku sering komunikasi dengan Anies. Ia mengaku sering mendapat bantuan dari Anies. Kadang ia mengirimkan makanan untuk Anies.

Perempuan berusia 65 tahun itu menanggap Anies sudah seperti anaknya sendiri.

"Di Jakarta kok masih ada orang sebaik ini ya,” kata Sudaryati. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Langgar Kode Etik, Asisten Dosen Pembocor Nilai Ketua BEM UI Akhirnya Minta Maaf


Unknown | 00.45 | ,

Zaadit Taqwa




Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa masih menjadi pembicaraan di media sosial setelah melakukan aksi kartu kuning untuk Presiden Jokowi.

Tak hanya yang bernuansa positif, ia juga menjadi sasaran suara-suara negatif. Mulai dari dibully, disebut “kacung PKS” hingga nilai mata kuliah tertentu dibocorkan ke publik.

Serangan terakhir itu dinilai tidak pantas dan melanggar kode etik. Sang pembocor nilai ternyata seorang asisten dosen di UI.

Melalui akun Twitter @anggadfauzi, asisten dosen tersebut menyindir dan menghardik Zaadit Taqwa yang menurutnya masih bernilai 0 karena tidak mengerjakan tugas Fiskom sama sekali.

“Fyi, nilai tugas fiskom 2 dia semester kemarin NOL alias tidak mengerjakan tugas sama sekali. Tidak pantas dia berbicara tentang tugas-tugas pemerintah yang belum selesai,” kicau @anggadfauzi.

“Berulang kali dia bilang “menuntaskan tugas-tugas yang belum selesai”. Hei bung, berapa tugas kuliah fiskom yang kau selesaikan kemarin? Tidak ada kan? Selesaikan dulu tugas fiskommu baru kau berbicara seperti tadi,” lanjutnya.





Twit tersebut kemudian menjadi “senjata” bagi pihak-pihak yang tidak setuju aksi kartu kuning untuk membully Zaadit di media sosial.

Namun asisten dosen tersebut akhirnya minta maaf. Ia mengunggah surat pemintaan maaf terbuka bermaterai 6000 melalui akun Twitter yang sama.

“...menyatakan dan menyampaikan permohonan maaf kepada Sdr. Muhammad Zaadit Taqwa, Ketua BEM UI 2018, dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan tindakan saya menyampaikan kepada publik informasi nilai mata kuliah yang diambil oleh Sdr. Muhammad Zaadit Taqwa di Program Studi S1 Fisika FMIPA UI, di mana saya adalah asisten dosen untuk mata kuliah tersebut,..” demikian kutipan surat bertanggal 6 Februari 2018 tersebut seperti dikutip Narasiana.

Keterangan berbeda disampaikan oleh Wido Supraha yang mengaku sebagai salah satu alumni UI dan pernah menjabat Sekjen BEM. Menurutnya, nilai Zaadit 0 karena tidak jadi mengambil mata kuliah tersebut.









 
Design Downloaded from free Blogger templates | free website templates | Seodesign.us | Funny Sport Videos.