Rizal Ramli (kiri), Sri Mulyani (kanan) |
Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyindir Ketua BEM UI Zaadit Taqwa mendapat tanggapan pedas dari Rizal Ramli.
Sri Mulyani mengatakan, harus lulus mata kuliah Makro Ekonomi dulu baru boleh demo. Pernyataan itu ia sampaikan sewaktu menjadi dosen pengantar ekonomi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Senin (5/2/2018).
"Lulus makro ekonomi dulu, baru boleh demo," kata Sri Mulyani, di Auditorium FEB UI Kampus Depok, seperti dikutip Okezone.
Menurutnya, jangan sampai ada mahasiswa mengatakan pertumbuhan ekonomi baru 5% tapi gaji Presiden Jokowi lebih dari 5%, kemudian harus diberi kartu kuning. Mahasiswa, lanjutnya, harus bisa membandingkan pertumbuhan ekonomi 5% dengan negara lain.
"Harus lihat kenapa dia 6%, kita kenapa 5%. Filipina, RRT, India, sekarang lebih tinggi. Kenapa gak sama kaya Brasil dan Turki. Nah sebelum kartu kuning, lihat dulu bahwa sebenarnya kita itu beruntung ada di negara Asean," ujar Sri Mulyani.
Rizal Ramli melontarkan tanggapan keras atas pernyataan itu hingga disebut oleh warganet sebagai “skak mat.”
“Ternyata nora banget ๐๐ demokrasi boleh saja beda pendapat ๐ Ikut kuliah percuma, wong situ bisanya cuma minjem dgn bunga tinggi, yield bonds RI 2-3% lebih tinggi dari Thailand, Philipina & Vietnam. Itu rugikan Indonesia milyaran dollar tahu ? Situ belajar lagi basic finance๐” kata Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya @ramlirizal, Senin (5/2/2018).
Ternyata nora banget ๐๐ demokrasi boleh saja beda pendapat ๐ Ikut kuliah percuma, wong situ bisanya cuma minjem dgn bunga tinggi, yield bonds RI 2-3% lebih tinggi dari Thailand, Philipina & Vietnam. Itu rugikan Indonesia milyaran dollar tahu ? Situ belajar lagi basic finance๐ https://t.co/fL1Y51wgyr— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) 5 Februari 2018
0 komentar:
Posting Komentar