Sebuah foto menjadi viral dan menggemparkan publik. Seorang jamaah haji asal Mesir mengaku, ia mengambil foto di Raudhah dan kemudian terkejut karena di foto tersebut terdapat sosok tanpa wajah.
Jamaah haji yang memotret foto tersebut bahkan berani bersumpah bahwa ia telah memotret sosok tanpa wajah di Masjid Nabawi tersebut.
Sontak, foto tersebut mengundang kontroversi. Bagaimana kebenaran foto tersebut? Pertanyaan ini diajukan kepada KH Abdurrahman Navis.
“Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sehingga jika di Masjid Nabawi terjadi keanehan-keanehan, hal itu mungkin saja. Namun yang perlu ditelusuri adalah kebenaran dari orang yang menyampaikan hal itu. Apakah ia jujur dan berkata benar,” terangnya dalam siaran di Sam FM, baru-baru ini.
“Jadi kalau ada sosok yang wajahnya tidak kelihatan, itu mungkin saja. Tetapi yang perlu kita cek, benar tidak informasi itu. Bahkan ada yang katanya itu ketika dia thawaf melihat orang yang kepalanya seperti anjing atau kepalanya seperti hewan. Itu mungkin saja. Semua itu mungkin. Tetapi yang perlu dicek, benar nggak informasi itu,” lanjutnya.
“Jadi tentang yang di media sosial itu, saya tidak bisa menjelaskan benar atau tidaknya, karena hal itu diperlukan untuk cek dan recek.” [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Jamaah haji yang memotret foto tersebut bahkan berani bersumpah bahwa ia telah memotret sosok tanpa wajah di Masjid Nabawi tersebut.
Sontak, foto tersebut mengundang kontroversi. Bagaimana kebenaran foto tersebut? Pertanyaan ini diajukan kepada KH Abdurrahman Navis.
“Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sehingga jika di Masjid Nabawi terjadi keanehan-keanehan, hal itu mungkin saja. Namun yang perlu ditelusuri adalah kebenaran dari orang yang menyampaikan hal itu. Apakah ia jujur dan berkata benar,” terangnya dalam siaran di Sam FM, baru-baru ini.
“Jadi kalau ada sosok yang wajahnya tidak kelihatan, itu mungkin saja. Tetapi yang perlu kita cek, benar tidak informasi itu. Bahkan ada yang katanya itu ketika dia thawaf melihat orang yang kepalanya seperti anjing atau kepalanya seperti hewan. Itu mungkin saja. Semua itu mungkin. Tetapi yang perlu dicek, benar nggak informasi itu,” lanjutnya.
“Jadi tentang yang di media sosial itu, saya tidak bisa menjelaskan benar atau tidaknya, karena hal itu diperlukan untuk cek dan recek.” [Ibnu K/Tarbiyah.net]