Sebuah Jet tempur canggih angkatan udara Amerika Serikat (AS) Super Stealth F-22 Raptor harus menerima kenyataan pahit gagal terbang. Uniknya, jet tempur itu tidak bisa terbang bukan karena “hal serius” yang selama ini dikenal dalam militer dan dunia penerbangan. Namun lumpuhnya jet tempur tersebut disebabkan oleh sekawanan lebah.
Sebuah Jet Tempur F-22 Raptor harus masuk hanggar di pangkalan bersama Langley-Eustis di Virginia setelah sehari sebelumnya terkena serangan drone. Namun, bukan serangan drone tersebut yang membuatnya tidak dapat terbang, melainkan karena sekawanan lebah yang bersarang di nozzle knalpot F-22.
Hal itu memaksa kru pemeliharaan pesawat untuk memanggil petugas spesialis hama penyengat itu. Mereka memanggil penjaga lebah lokal yang juga seorang pensiunan US Navy.
Menggunakan mesin vakum, petugas akhirnya memindahkan kawanan lebah itu ke sebuah ember besar. Setelah ditimbang, berat total kawanan lebah itu mencapai delapan pound atau sama dengan kira-kira 20.000 lebah.
"Lebah madu itu kemungkinan besar berasal dari sarang lebah jauh lebih besar di tempat lain di pangkalan. Mereka terus berkembang dan akhirnya penuh sesak. Sekitar musim, lebah akan memiliki ratu baru, mereka pun mencari lokasi baru dan mengambil setengah dari sarang mereka sebelumnya ke lokasi yang baru," kata kepala pemeliharaan Sersan Kepala Gregg Allen dikutip Atjehcyber dari Sputnik, Ahad (14/8/2016) lalu. [Siyasa/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar