kamar berlilin (biji.us) |
Sebuah pertanyaan tentang suami istri ditanyakan kepada Syaikh Adil Fahmi.
“Benarkah seorang perempuan yang berkulit putih kemerah-merahan lebih kuat stamina ‘begituan’-nya dibandingkan perempuan kulit putih? Dan apakah perempuan yang berkulit hitam lebih kuat staminanya daripada kedua perempuan itu?”
Pertanyaan tersebut dijawab Syaikh Adil Fahmi dalam buku 150 sual wa jawab fil hubbi wal jinsi waz zawaj yang sudah diterjemahkan menjadi Malu Bertanya Sesat di Ranjang. Buku ini tergolong best seller karena terjemahannya yang diterbitkan Aqwamedika telah dicetak lebih dari tujuh kali.
“Saudara penanya,” jawab Syaikh Adil Fahmi, “ini hanyalah khurafat yang tidak ada dasar hukum dan keabsahannya. Perempuan berkulit hitam tidak lebih unggul daripada perempuan berkulit putih. Perempuan berkulit merah tidak lebih unggul daripada perempuan berkulit kuning.”
“Dalam hal ini, semuanya kembali pada masalah kemampuan suami dan istri, serta keharmonisan dan keberhasilan mereka dalam melakukan hubungan,” lanjutnya.
Rupanya, kita perlu berhati-hati pada mitos yang berkembang di masyarakat. Bahkan untuk urusan "begituan" sekalipun. Sebab jika sampai masuk pada khurafat seperti penjelasan Syaikh Adil Fahmi, tentu berbahaya.
Selain itu, kita perlu menjaga keharmonisan keluarga dan saling cinta sehingga semakin menikmati apa yang telah dihalalkan Allah dengan akad nikah. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar