ilustrasi KH Maruf Amin vs Ahok |
Di media sosial, sejumlah Ahoker menyerang Jokower. Padahal, sebelumnya mereka tampak solid.
Pecah kongsi itu terjadi setelah pemilihan Kiai Ma’ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi yang dinilai ibarat menggarami luka yang masih menganga.
Yang lebih sengit, hari ini, ketika beredar informasi bahwa Kiai Ma’ruf Amin sudah mengunjungi Ahok. Ahoker langsung membantah informasi itu dan menyerang balik para Jokower.
“Klarifikasi hoax jualan nama Ahok. Yang bilang KH Ma’ruf Amin sudah 3x kunjungi Ahok ke Mako Brimbo = hoax,” kata @takviri, akun Twitter Ahoker, Senin (13/8/2018).
Ia juga tidak suka Jokower membawa-bawa nama Ahok untuk kampanye.
“Jokowers selalu pakai berita "Ahok legowo","Ahok bersedia jadi jurkam",dll Hati-hati saya kasih tau, ini malah kesannya Jokowi dan timsesnya "take for granted". *Bentar lagi saya diocehin*” kicaunya.
“Jahat bgt Jokowers ternyata gak jauh beda sama para kampret, demi memenangkan Jokowi dan Tokoh Intoleran, mrk sanggup jual nama Ahok yg jelas2 sdh dipenjarakan dan dicabut hak nya sbgi WNI utk berpolitik.shame on you jokowers!!” kicau @DaveeMY
“Untuk merai dukungan orang yg sdh mereka bunuh, kini mereka cari lagi dgñ cara tdk pantas” kata @DomingguMaghu
Al Quran mengingatkan, persatuan sejati adalah persatuan dengan landasan iman. Adapun persatuan lainnya akan mudah tercerai berai.
بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى
Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, padahal sebenarnya hati mereka berpecah belah. (QS. Al Hasyr: 14)
Dalam Tafsir Al Azhar, Buya Hamka mengutip penjelasan Qatadah saat menafsirkan ayat ini. “Mereka berkumpul tetapi tidak dapat disatukan. Karena orang yang tegak di atas yang batil itu berbeda pendapat mereka, berbeda kesaksian mereka mereka dan berbeda pula keinginan-keinginan mereka. mereka hanya bersatu dalam satu hal saja, yaitu memusuhi kebenaran.”
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir: “Sesungguhnya permusuhan, konflik, dan pertikaian di antara mereka sebenarnya sangat hebat dan keras. Kamu kira mereka bersatu padahal sejatinya mereka tercerai berai dan terpecah belah.”
“Persatuan mereka hanya di luar. Namun dalam kenyatannya terjadi konflik keinginan, kepentingan, motif, ambisi, pandangan dan kesaksian di antara mereka. Hal itu disebabkan adanya kebencian, kedengkian, dan permusuhan di antara sesama mereka. Juga disebabkan karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti dan tidak memahami kebenaran dan titah Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
0 komentar:
Posting Komentar