Erdogan vs Trump (Express) |
Nilai Lira Turki merosot tajam terhadap dollar AS setelah Donald Trump menyatakan “perang dagang” terhadap Turki.
Pada Jumat lalu, Trump mengatakan akan menerapkan tarif baru untuk impor alumunium dan baja dari Turki sekitar 20 persen dan 50 persen. Segera, pernyataan itu menimbulkan guncangan pasar sehingga Lira merosot 40 persen tahun ini.
Pemerintah Turki menyebut jatuhnya Lira itu sebagai “pengepungan ekonomi.” Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun membalas dengan menyatakan memboikot produk elektronik AS.
Erdogan menyerukan rakyat Turki menggunakan produk elektronik dalam negeri atau buatan Samsung Korea dan mendesak warga untuk tidak membeli iPhone.
"Jika (Amerika Serikat) punya iPhone, maka ada pilihan lain, (yaitu) Samsung," tandasnya seperti dikutip BBC.
Menteri Lingkungan, Murat Kurum, mengatakan Turki dipastikan tidak akan lagi menggunakan produk-produk Amerika di berbagai proyek konstruksi.
Lira Turki vs Dolar AS (BBC/Bloomberg) |
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang berada di Turki menyebut sanksi ekonomi AS terhadap Rusia dan Turki 'tidak sah'. Ia menyebut sanksi tersebut merupakan cara Washington untuk mendapatkan 'keuntungan kompetitif yang tidak jujur dalam perdagangan global'.
Sengketa dagang AS-Turki dipicu oleh penahanan terhadap Andrew Brunson, pendeta AS di Turki, yang disebut pemerintah Turki terlibat dalam upaya kudeta militer beberapa waktu lalu. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar