Dalam sesi tanya jawab antar paslon saat Debat Capres, Kamis (17/1/2019) malam, Prabowo bertanya kepada Jokowi mengapa Menterinya berseberangan soal persediaan beras. Bulog dan Menteri Pertanian mengatakan persediaan cukup, tapi kemudian Menteri Perdagangan mengijinkan impor.
“Pak Jokowi yang saya hormati, dengan segala kerendahan hati, yang membingungkan kami adalah, di antara Menteri-Menteri Bapak itu berseberangan. Ada yang mengatakan persediaan beras cukup. Tapi ada lagi yang mau impor beras. Ini yang membingungkan kami. Jadi kami bertanya kepada Bapak, bagaimana pejabat yang Bapak angkat termasuk Biro Bulog, Pak Buwas mengatakan bahwa cukup. Kemudian Menteri Pertanian Bapak mengatakan cukup tapi Menteri Perdagangan Bapak mengizinkan impor komoditas pangan yang begitu banyak,” kata Prabowo.
“Ini yang membingungkan rakyat dan kami. Ini masalah pemerintahan Bapak sendiri, di antara pejabat-pejabat yang Bapak angkat, karena itu kami tanya kepada Bapak apakah Bapak benar-benar yakin tentang tidak ada konflik kepentingan. Itu saja Pak,” lanjutnya.
Jokowi menjawab, menurutnya tidak masalah Menteri berbeda seperti itu, yang penting setelah ia memutuskan kemudian dijalankan.
“Ya kalau ada perbedaan-perbedaan seperti itu saya kira dalam dinamika sebuah apa, di rapat-rapat saya persilakan kok Menteri-Menteri saling debat saya persilakan, saya dengarkan. Ada yang mau tidak impor, ada yang mau impor. Tetapi, kalau sudah diputuskan ya memang harus dijalankan,” kata Jokowi.
“Bahwa kalau Menteri sama semuanya malah menurut saya malah nggak bagus. Tidak ada saling kontrol. Tidak ada saling ngecek. Tidak ada saling mengawasi. Penting sekali sekarang ini. Tidak usah, Menteri itu harus sama semuanya. Berbeda nggak apa-apa. Debat di rapat saya persilakan kok, nggak ada masalah. Nanti kalau sudah rampung debatnya kan baru saya putuskan impor atau tidak, kita putuskan,” lanjutnya. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar