Di antara sumber kegelisahan utama manusia adalah tentang masa depannya. Karena masa depan itu adalah sebuah hal yang ghaib, yang tidak bisa diketahui oleh manusia, siapa pun orangnya, sekokoh apa pun ilmunya, sebanyak apa pun hartanya, setinggi apa pun jabatannya. Masa depan adalah hal yang ghaib. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS Luqman ayat 34]
Namun demikian, sebagai seorang muslim hal tersebut tidak boleh dan tidak layak untuk membuat kita menjadi pesimis dan berpangku tangan. Masalah masa depan yg masih tidak jelas ada solusinya di dalam Islam, sebuah solusi yang bisa membantu membuat masa depan tersebut menjadi lebih baik hasilnya dan membuat hati menjadi lebih tenang saat memikirkannya. Solusi tersebut adalah tawakkal kepada Allah Ta’ala.
Manfaat Tawakkal Kepada Allah Ta’ala
Makna tawakkal sudah ma’ruf di kalangan ummat Islam, yakni menyerahkan urusan kepada Allah semata. Menyandarkan hasil dari usaha dan harapan kita kepada kehendak Allah Ta’ala, setelah sebelumnya diiringi kesungguhan hati dalam mengusahakan hasil yang terbaik.
Secara visi keimanan, yang pertama dengan bertawakkal kita akan semakin kuat dalam bertauhid kepada Allah. Di samping itu pula, kita akan mendapatkan ganjaran pahala dari tawakkal itu sendiri.
Secara psikologis, tawakkal ini akan meningkatkan iman kita kepada Allah Ta’ala. Bagaimana tidak, kita menggantungkan hati dan harapan kita kepada Allah yang merupakan satu-satunya pemilik alam semesta, yang berkuasa terhadap segalanya? Bagaimana tidak, kita menyandarkan diri kepada yang Maha Gagah Perkasa, yang di tangannya segala urusan dapat terjadi? Dengan bertawakkal kepada-Nya, sudah barang tentu hati kita akan menjadi sangat tenang dan sangat merasa terjamin.
Secara perhitungan hasil dari usaha, orang yang bertawakkal bukannya akan melemah, justru akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari usahanya. Dan hal ini sudah dijamin oleh Allah sendiri dalam kitab-Nya yang mulia:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar”. [Ath-Thalaq/65 : 2]
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. [Ath-Thalaq/65 : 4]
Hati menjadi lebih tenang, urusan menjadi lebih baik hasilnya, ditambah lagi kita pun mendapat pahala dari tawakkal yang kita lakukan. Apa lagi yang kurang? Sungguh, semua kebaikan dunia dan akhirat didapatkan di sini.
Bukan Hanya Urusan Dunia
Tawakkal ini mencakup segala urusan dunia dan akhirat, bukan hanya masalah dunia saja. Jadi tidak hanya mereka yang bekerja, belajar dan berusaha yang perlu untuk menerapkan tawakkal. Mereka yang sibuk beribadah dan mengejar urusan akhirat pun perlu bertawakkal.
Dalam artian bukan bermalas-malasan dan tidak optimal dalam beribadah, akan tetapi maksudnya adalah setelah beribadah sesuai dengan kemampuan maka dia berdo’a meminta kepada Allah agar ibadahnya diterima, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Bukan terus-menerus memikirkan bagaimana hasil ibadahnya, apalagi memastikan ibadahnya diterima atau tidak.
Hikmah darinya adalah hati menjadi tidak sibuk dengan memikirkan apa yang sudah tidak bisa dirubah (amal yang telah dilakukan), lalu menjadi luanglah waktunya untuk mempersiapkan dan memperbaiki apa yang masih bisa dirubah (amal yang belum dilakukan). Ini adalah manfaat tawakkal dalam urusan akhirat.
Maka wahai saudaraku, hendaklah engkau kuatkan tawakkalmu kepada Allah Ta’ala. Dan semoga engkau mendapatkan segala manfaat dari menyerahkan segala urusan kepada-Nya Ta’ala.
0 komentar:
Posting Komentar