Jokowi membagikan sertifikat tanah, 22 Feb 2019 (Republika) |
Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima kabar dari media sosial. Menurut Jokowi, menjelang pemilu seperti ini, medsos banyak berisi fitnah tentang dirinya.
“Mendekati bulan politik isinya medsos (media sosial) fitnah semua. Coba dilihat di medsos Jokowi antek asing, PKI, antek aseng, kriminalisasi ulama. Banyak. Saya empat tahun diam saya nggak pernah menjawab. Tapi, sekarang saya harus ngomong," kata Jokowi saat memberikan 3.000 sertifikat tanah untuk warga Jakarta Selatan di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jumat (22/2/2019).
Secara khusus, Jokowi juga menyoroti kabar di medsos bahwa hubungan antara dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ada 'apa-apanya'. Menurutnya, kabar itu adalah fitnah karena dirinya berhubungan baik dengan Anies Baswedan.
"Jangan sampai di bawah ramai, padahal kita yang di atas senyum-senyum. Orang di bawah mikir saya dengan Pak Gubernur (Anies Baswedan) ada masalah, padahal tiap hari ketemu, ke mana-mana bareng. Nggak ada masalah. Jangan sampai dipanasin," kata Jokowi seperti dikutip Republika.
Jokowi juga menjawab tuduhan kriminalisasi ulama.
"Lalu, kriminalisasi ulama, saya kan setiap minggu setiap hari keluar masuk pesantren, saya nggak ngerti kriminalisasi yang mana?" kata Jokowi.
Jokowi meminta masyarakat mengedepankan kerukunan antarumat beragama dan menjaga persatuan. Bagi Jokowi, perbedaan suku, agama, dan budaya di Indonesia adalah sunatullah atau ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya, menurut Jokowi, jangan sampai perbedaan itu justru ditambah dengan 'panasnya' suhu politik yang menjelas ke tengah masyarakat. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar