Presiden Joko Widodo meralat ucapannya saat debat Pilpres yang mengklaim tidak ada kebakaran hutan dan lahan dalam kurun tiga tahun terakhir. Ralat itu disampaikannya pada Senin (18/2/2019) di Banten.
"Saya sampaikan kami bisa mengatasi kebakaran dalam tiga tahun ini, artinya bukan tidak ada, tapi turun drastis, turun 85 persen lebih," kata Jokowi di Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019).
Menurutnya, dalam kurun waktu tersebut dampak dari kebakaran hutan dan lahan tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Tidak sampai mengganggu jadwal penerbangan dan protes asap dari negara-negara tetangga.
Ia pun meminta pernyataannya pada debat semalam tidak ditanggapi berlebihan.
"Jangan dilebih-lebihkan seperti itu," pinta Jokowi.
Seperti diviralkan oleh pengguna Twitter, pada debat kedua capres, Selasa (17/2/2019) malam, Jokowi menyatakan tidak ada kebakaran hutan dan lahan gambut dalam tiga tahun terakhir.
“Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut, dan itu adalah kerja keras kita semuanya,” kata Jokowi di Hotel Sultan, kemarin.
Akibat pernyataan itu dan sejumlah pernyataan lainnya, banyak pengguna Twitter menggunakan tagar #JokowiBohongLagi hingga menduduki trending topic teratas di Indonesia.
Baca juga: Mengapa #JokowiBohongLagi Jadi Trending Topic Teratas? Ini Alasan Netizen
Kata Jokowi versus data kebakaran hutan dan lahan gambut.— Warta🌐Politik™ (@wartapoLitik) February 17, 2019
Nggak usah ngeles pakai istilah segala macam ya KLH. Berita kebakaran hutan berceceran di berbagai media. Mau kalian uninstall satu2 medianya? Ditunggu :))#JokowiBohongLagi pic.twitter.com/MN6sFWBJ7D
Sedangkan aktifis Walhi menilai, salah data tersebut mungkin karena Jokowi grogi.
"Dalam konteks (debat) ini, mungkin Pak Jokowi grogi sampai-sampai dia bilang enggak ada (kebakaran), harusnya berkurang bukannya tidak ada," kata aktivis lingkungan hidup dari WALHI, Dwi Saung, di kantor WALHI, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019), seperti dikutip Tribunnews.
0 komentar:
Posting Komentar