Isu radikalisme menjadi fokus Kementerian Agama (Kemenag) hingga muncul wacana terkait pelarangan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah.
Hal itu mengundang tanggapan Tere Liye. Penulis kondang itu menyoroti Kemenag dan melontarkan kritikan tajam.
“Saya tidak tahu, apakah pemerintah itu tidak punya pekerjaan lain, hingga harus mengurusi soal berpakaian. Karena masalah ini sebenarnya simpel saja. Entah kenapa dibuat rumit, ke mana-mana, seolah itu adalah hal prioritas untuk dikerjakan,” kata Tere Liye mengawali tulisannya di fan page, baru-baru ini.
Ia menyebutkan dua kubu yang menurutnya berlebihan. Pertama, kubu yang menilai celana di bawah kaki pasti masuk neraka. Kedua, kubu yang melarang celana cingkrang. Ia pun menyarankan untuk tidak menghabiskan energi untuk membahas hal-hal semacam itu. Dan kepada Kemenag, ia menyarankan untuk fokus pada perbaikan, di antaranya fokus membersihkan korupsi di lembaganya.
“Dan lagian, terakhir, Kementerian Agama itu bukannya menteri-nya, juga pejabatnya sering ditangkap KPK? Fokus saja deh ngurusin hal itu. Bersihkan kementerian kalian dari korupsi, jual-beli jabatan, dll. Saya percaya sekali, saat negeri ini bebas dari korupsi; hukum ditegakkan dengan adil, tidak akan ada lagi RADIKALISME. Pemikiran mereka tidak laku lagi,” kata Tere Liye.
“Dan pastikan loh ya, lima tahun ke depan, nggak ada pejabat Kemenag ini yg ditangkap KPK. Aduh lupa, KPK kan sudah dibuat kayak macan ompong duluan. Baiklah,” pungkasnya. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar