ilustrasi |
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut politik Indonesia stabil, sejak Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto bergabung di pemerintahan pasca pilpres. Tinggal satu hambatan saja yakni gerakan 212.
Hal itu disampaikan Tito di depan Pemerintah Provinsi se-Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/11/2019). (Baca: Tito Karnavian: Politik Indonesia Stabil, Tinggal 212 Saja)
“Apa pun juga, politik kan dinamis. Tapi dalam pandangan luar, dalam pandanga Malaysia kemarin, saya ketemu dengan banyak tokoh di sana, langkah politik Indonesia itu stabil sekarang. Terutama sejak gabungnya 01 sama 02. Tinggal urusannya 212 saja,” kata Tito sambil tertawa.
Karena politik, menurut Tito, banyak investor ingin berinvestasi ke Indonesia.
“Semenjak adanya rekonsiliasi 01 dan 02, mereka menganggap politik stabil. Maka investor para pengusaha Malaysia banyak yang ingin berinvestasi ke Indonesia,” lanjut Tito.
Menanggapi pernyataan itu, Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Haikal Hassan mengatakan pihaknya tak ingin membuat masalah. PA 212 malah menyatukan berbagai kelompok yang berbeda di masyarakat.
"Masalahnya adalah di Tito sendiri yang mempermasalahkan. Semua ormas ngumpul jadi satu untuk kekuatan dan ketahanan negara, kok masalah?" kata Haikal lewat pesan singkat seperti dikutip CNNIndonesia, Rabu (27/11/2019).
Haikal mengingatkan Tito bahwa PA 212 tak pernah membuat kekisruhan di tengah masyarakat. Dia mencontohkan tiga kali aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar PA 212 di Monas.
"212 adalah kebanggaan umat Islam Indonesia. Di mana lagi di seluruh dunia berkumpul jutaan manusia dengan tertib, tenang, damai, kompak, tanpa ada rusuh, ribut, bentrok," tandasnya. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar