Pemprov Kalteng akan bantu patenkan Bajakah obat kanker |
Semakin viralnya akar bajakah sebagai obat kanker yang meraih medali emas pada World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan, membuat rumah siswa SMA 2 Palangkaranya ‘diserbu’ warga.
Banyak warga mendatangi rumah Yazid, Anggina, dan Aysa, tiga siswa SMA 2 Palangkaraya yang mengorbitkan pohon bajakah sebagai obat kanker melalui penelitian mereka. Tak hanya datang untuk bertanya, mereka juga meminta akar bajakah tersebut.
Lantas apa yang dilakukan tiga siswa SMA itu? Aysa Aurealya Maharani menuturkan, mereka menjelaskan kepada warga yang datang bahwa obat ini harus diteliti lebih lanjut untuk bisa diproduksi secara luas.
"Ya kami menjelaskan kepada mereka kalau ini baru penelitian awal, jadi belum bisa diproduksi luas. Kita kan harus meneliti untuk memastikan khasiatnya," kata Aysa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2019).
Aysa berharap, uang pembinaan yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah n antinya bisa mendukung penelitian akar bajakah ini lebih lanjut. (Baca: Bajakah Obat Kanker Segera Dipatenkan, Gubernur Kalteng: Agar Tak Diaku Negara Lain)
Seperti diberitakan sebelumnya, Aysa dan Anggi membawa harum nama Indonesia. Mereka berdua meraih medali emas dalam World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Mereka berhasil menyabet medali emas di ajang internasional itu berkat penelitian pohon bajakah sebagai obat kanker.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun mengundang Aysa, Anggi dan Yazid dan memberikan bantuan dana pembinaan kepada mereka. Yazid adalah orang yang pertama kali memberikan ide kepada Aysa dan Anggi tentang penelitian akar bajakah sebagai obat kanker.
Seperti apa profil pohon bajakah, apa saja kandungannya, dan bagaimana membuat obat dari bajakah secara mudah? Baca di artikel Bajakah
0 komentar:
Posting Komentar