Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menilai kenaikan iuran BPJS Kesehatan sebagai bentuk solidaritas masyarakat terhadap negara. Sebab, penerimaan negara saat ini sedang menurun drastis.
"Di dalam konteks potret negara juga kita lihat bahwa negara juga dalam situasi yang sulit kan. Artinya penerimaan negara juga menurun drastis. Jadi justru semangat solidaritas kita di dalam situasi ini," kata Plt Deputi II KSP Abetnego Tarigan saat dikonfirmasi, Kamis (14/5/2020) lalu.
Ia menilai sepanjang kenaikan iuran ini untuk kemaslahatan orang banyak, maka tidak ada salahnya pemerintah mengambil kebijakan tersebut.
"Yang menjadi penting itu perlu dimonitor oleh masyarakat setelah ini dijalankan hal-hal buruk apalagi yang masih terjadi. Ini yang mungkin bisa nanti diintervensi kementerian - lembaga terkait dalam pengelolaannya," jelas dia.
Menanggapi pernyataan itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman me-mention langsung Presiden Joko Widodo.
“Saya baru ngerti kenapa "BBM gak turun malah iuran BPKS naik" ternyata karena cara berpikir orang istana seperti di bawah ini. Kalau pak @jokowi begini juga gak ya?” kata Mohamad Sohibul Iman melalui akun Twitter pribadinya, @msi_sohibuliman, Sabtu (15/5/2020).
Saya baru ngerti knp "BBM gak turun malah iuran BPKS naik" ternyata krn cara berpikir orang istana sprt di bwh ini. Kalau pak @jokowi begini jg gak ya?— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) May 16, 2020
Istana Anggap Kenaikan Iuran BPJS Sebagai Bentuk Solidaritas ke Negara #IuranBpjsKesehatan via @jpnncom https://t.co/hoIxpsS1yn
0 komentar:
Posting Komentar