ilustrasi (pinterest) |
Apakah puasa Syawal harus qadha puasa Ramadhan dulu? Atau sebaiknya mendahulukan puasa sunnah yang keutamaannya luar biasa ini daripada membayar hutang puasa yang kadang jumlahnya cukup banyak bagi muslimah?
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah istimewa yang khusus disyariatkan di bulan Syawal. Hanya enam hari, tetapi keutamaannya luar biasa.
Apa keutamaannya? Setara dengan puasa setahun penuh! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)
Puasa Syawal Harus Qadha Puasa Ramadhan Dulu
Jamak diketahui, secara umum muslimah pasti memiliki udzur saat Ramadhan yang membuatnya tidak boleh berpuasa yakni datangnya haid. Karenanya muncul pertanyaan, apakah puasa Syawal harus menunggu qadha puasa Ramadhan dulu? Apakah boleh puasa syawal dulu agar mendapatkan keutamaan di atas?
Dalam hal ini ada dua pendapat. Madzab Hanbali berpendapat, tidak boleh berpuasa sunnah sebelum qadha’ puasa Ramadhan. Sesuatu yang wajib harus didahulukan daripada yang sunnah. Qadha puasa Ramadhan harus diselesaikan baru menjalankan puasa sunnah.
Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan, meskipun puasa sunnah boleh dilaksanakan sebelum qadha puasa Ramadhan diselesaikan, keutamaan seperti puasa setahun penuh tidak bisa didapatkan. Sebab dalam hadits disebutkan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)
Keutamaan seperti puasa setahun itu untuk orang yang “tsumma atba’ahu” (kemudian mengikutinya) dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Sedangkan orang yang belum qadha puasa Ramadhan belum bisa dikatakan telah berpuasa Ramadhan.
Baca juga: Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan
Puasa Syawal Tidak Harus Qadha Puasa Ramadhan Dulu
Pendapat kedua menyatakan boleh puasa sunnah (termasuk puasa Syawal) sebelum qadha puasa Ramadhan. Ini adalah pendapatnya jumhur ulama.
Sedangkan mengenai apakah keutamaan puasa Syawal seperti puasa setahun penuh, sebagian ulama berpendapat seseorang bisa mendapatkan keutamaan tersebut meskipun belum selesai qadha puasa Ramadhan.
Di antara hujjahnya, orang yang terhalang beberapa hari puasa Ramadhan karena haid, ia tetap bisa disebut telah berpuasa Ramadhan. Selain itu, puasa Syawal telah ditentukan waktunya yang terbatas di bulan Syawal sedangkan qadha Ramadhan tidak hanya terbatas di bulan Syawal.
Yang paling ideal, dengan mengkompromikan dua pendapat di atas, sebaiknya mengqadha’ puasa Ramadhan terlebih dahulu lalu mengerjakan puasa sunnah di bulan Syawal sehingga keutamaannya pun bisa didapat. Apalagi jika haidnya hanya beberapa hari.
Kalaupun tidak bisa atau waktunya tidak cukup, hendaknya puasa Syawal didahulukan baru setelah itu qadha’ Ramadhan. Inilah yang dicontohkan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau menuturkan:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ . قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
Aku punya hutang puasa Ramadhan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR. Bukhari)
Demikian pembahasan apakah puasa Syawal harus qadha puasa Ramadhan dulu. Pembahasan lengkap mengenai keutamaan, tata cara, niat hingga pembahasan lain tentang apakah harus berurutan atau tidak bisa dibaca di artikel Niat Puasa Syawal. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar