Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tegal menolak kehadiran Ustadz Hanan Attaki dalam acara pengajian di Hotel Bahari Inn, Ahad (7/7/2019). Ansor Tegal menganggap isi ceramah dai kondang itu provokatif dan kontroversial.
Ketua GP Ansor Kota Tegal, Imam Kharomain, mencontohkan, Ustadz Hanan Attaki pernah menyebut Nabi Musa sebagai premannya para nabi. Netizen anggota GP Ansor, @AfifFuadS, menambahkan, Ustadz Hanan Attaki juga menyebut Aisyah gaul dan traveler.
Direktur Ekstekutif Lembaga Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi angkat suara terkait anggapan itu. Ia mengaku beberapa kali mendengar ulasan Ustadz Hanan Attaki dan menanyakan apa yang salah dari kajiannya.
“Apanya yg salah dengan kajian Attaki? Beberapa kali mendengar ulasannya menarik kok dan disampaikan dengan bahasa yg mudah dipahami anak muda 😀,” kata Burhanuddin melalui akun Twitter pribadinya, @BurhanMuhtadi, Senin (8/7/2019).
Apanya yg salah dengan kajian Attaki? Beberapa kali mendengar ulasannya menarik kok dan disampaikan dengan bahasa yg mudah dipahami anak muda 😀 https://t.co/cptIymcUMf— Burhan Muhtadi (IG: Burhanuddin Muhtadi) (@BurhanMuhtadi) 8 Juli 2019
Lebih jauh tentang penyebutan berat badan wanita shalihah tidak lebih dari 55 Kg, ia menilai itu hanyalah gimmick dalam pengajian. Gimmick yang lucu seperti itu, menurutnya, juga mudah didapati pada pengajian NU.
“Itu khan gimmick dalam pengajian2. Kalau pengajian serius terus ya pada ngantuk jamaahnya. Lagipula jangan mengambil kesimpulan dari potongan2 video. Note: kalau saya ikutin pengajian NU, gimmick dan guyonannya jauh lebih hidup dan lucu ketimbang Attaki. Dan kita okay-okay aja,” lanjutnya.
Itu khan gimmick dalam pengajian2. Kalau pengajian serius terus ya pada ngantuk jamaahnya. Lagipula jangan mengambil kesimpulan dari potongan2 video.— Burhan Muhtadi (IG: Burhanuddin Muhtadi) (@BurhanMuhtadi) 8 Juli 2019
Note: kalau saya ikutin pengajian NU, gimmick dan guyonannya jauh lebih hidup dan lucu ketimbang Attaki. Dan kita okay-okay aja https://t.co/CC7yKRrIEP
Seperti diketahui, Ustadz Hanan Attaki telah menyampaikan klarifikasi dan minta maaf atas penyebutan Musa premannya para Nabi dan berat badan wanita shalihah tersebut, tahun lalu. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar