Kabar mengejutkan datang dari Kalimantan. Serangkaian kejadian menggegerkan terjadi. Seorang pria asal Sulawesi menikahi adik kandungnya sendiri di tempat perantauan mereka di Kalimantan, pekan lalu. Padahal, pria itu telah beristri.
Pernikahan sekandung itu membuat geger warga Bulukumba, Sulawesi Selatan, asal daerah mereka.
Sang istri yang tidak terima suaminya menikah lagi dengan pernikahan sekandung itu pun melaporkan suaminya ke Mapolres Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin,(1/7/2019) kemarin.
Sebelum pernikahan sekandung itu digelar, adik kakak itu dicurigai telah berzina. Karena saat ini, sang adik diketahui telah berbadan dua.
Perzinaan yang meraja lela adalah salah satu tanda kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا
"Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, merebaknya perzinaan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan, makna "merebaknya perzinaan" adalah zina tersebar dan dianggap biasa sehingga orang-orang yang berzina tidak lagi sembunyi-sembunyi karena banyaknya orang yang melakukan zina.
Dalam hadits yang lain Rasulullah menyebutkan zina mereka layaknya keledai.
وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
"Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan zina seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." (HR. Muslim)
Bahkan apa yang terjadi di atas bisa lebih buruk dari keledai karena berzina dengan adik kandungnya sendiri. Lalu mereka berdua menikah. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala tegas melarang pernikahan dengan saudara kandung.
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاَتُكُمْ وَبَنَاتُ الأَخِ وَبَنَاتُ الأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاَّتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُم مِّنَ الرَّضَاعَةِ…
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;…” (QS. an-Nisa: 23)
0 komentar:
Posting Komentar