Tahukah kita, tiga di antara empat khulafaur rasyidin adalah orang kaya. Sembilan di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga juga orang kaya. Banyak sahabat utama merupakan orang-orang yang secara ekonomi berdaya dan mereka semua dirindukan surga.
Maka ada dua rahasia yang perlu kita ketahui dan kemudian kita ambil bersama. Pertama, bagaimana para sahabat mendapatkan kekayaan. Dan kedua, bagaimana dengan kekayaan itu, para sahabat dirindukan surga.
Kekayaan Abu Bakar Ash Shiddiq bisa dilihat –di antaranya- beliau bisa memerdekakan Bilal bin Rabah dengan 9 uqiyah emas. Beliau juga memerdekakan sejumlah budak di awal-awal Islam senilai 40.000 dirham (sekitar Rp 3 miliar).
Kekayaan Umar bin Khattab bisa dilihat dari jumlah asetnya sebanyak 70.000 ladang. Yang jika dikurskan rupiah masing-masing seharga 160 juta, maka nilai asetnya Rp 11,2 triliun. Dan ladang itu memberikan cash flow senilai Rp 233 miliar per bulan.
Utsman bin Affan, asetnya berupa properti sepanjang Aris – Khaibar. Ketika wafat, simpanannya 151 ribu dinar, memiliki 1000 ekor unta dan rekeningnya terus mengalir hingga saat ini.
Pun dengan Zubair bin Awwam, Amr bin Ash, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqash dan Abdurrahman bin Auf, semuanya adalah orang-orang yang ekonominya berdaya.
Bagaimana mereka mendapatkan kekayaan? Ada langkah spiritual dan ada langkah ekonomi. Bagaimana kekayaan itu membuat mereka masuk bahkan dirindukan surga? Rahasianya pada pemanfaatan harta.
Lebih lengkapnya, berikut ini penjelasan lebih detil yang disampaikan Ust Muchlisin BK dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid Nurul Jannah PT Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Ikadi, 15 Januari 2017:
0 komentar:
Posting Komentar