Sudah Kerahkan Bot, Ahoker Tetap Keok Hadapi Serangan Balik Netizen Muslim

Mega cyber army (ilustrasi)

Tagar #UsutBachtiarNasir sempat menjadi trending topic, Selasa (27/12/2016) siang. Namun, tagar yang berisi fitnah terhadap Ustadz Bachtiar Nasir itu hanya bertahan beberapa menit kemudian tergantikan dengan tagar #AhokerFitnahUlama.

Padahal, Ahoker telah mengerahkan bot sehingga banyak akun-akun “aneh” dengan twit yang sama dan serempak.

Pengacara senior Mahendradatta menunjukkan sejumlah akun “aneh” yang mentwit dua tagar sekaligus dengan kalimat yang sama: Mari #BebaskanAhok Lanjut #UsutBachtiarNasir.

“Pasukan Robot mulai beraksi, telolet tolelot... #AhokerFitnahUlama,” kata @mahendradatta, Selasa (27/12/2016) sembari menyertakan screenshoot akun-akun bot Ahoker.

Pasukan Robot mulai beraksi,telolet tolelot... #AhokerFitnahUlama http://pic.twitter.com/hCuR00qSY9

— Mahendradatta (@mahendradatta) 27 Desember 2016

“Meski ahoker mengerahkan pasukan bot, kita gak takut.. karena kita membela ulama, membela penjaga Islam #AhokerFitnahUlama,” kata @AmazingDakwah.






Mengapa Ahoker akhirnya keok seperti seperti sebelumnya padahal telah mengerahkan akun-akun bot? Rupanya yang dihadapi Ahoker adalah jutaan netizen muslim.

Jika Ahoker hanya menyerang calon Gubernur DKI Jakarta pesaing Ahok, netizen muslim di luar DKI Jakarta mungkin akan membiarkannya. Namun jika Ahoker telah menyerang dan memfitnah para ulama, jutaan netizen muslim siap menyerang balik. Dan itulah yang terjadi hari ini.

Ahoker berupaya memfitnah Ustadz Bachtiar Nasir membantu pemberontak Suriah. Netizen muslim pun terpanggil untuk melakukan perlawanan dengan tagar #AhokerFitnahUlama.

Sebelumnya, jutaan netizen muslim telah teruji saat menyerang balik Sari Roti, Nusron Wahid, dan kasus-kasus lainnya. Mereka juga disebut mega cyber army.

“Kenapa saya sebut Mega Cyber Army? Sebab anggotanya jutaan netizen umat muslim yang tanpa dikomando bergerak otomatis seperti sudah menjadi arus listrik yang akan menyentrum siapapun yang menyenggol kabel ukhuwah Islamiyyah,” tulis Perdana Akhmad seperti dikutip FPI. [Ibnu K/Tarbiyah.net]