Seorang wanita berjilbab ditanya, apa yang akan ia katakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seandainya beliau bersama kita sekarang. Jawabannya sungguh menyentuh hati. Ia menyampaikan beberapa hal hingga tak kuasa menahan air mata. Tangisnya pecah!
“Jika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersama kita sekarang, apa yang kamu katakan pada beliau?”
“Aku akan memberitahunya... sampai di mana perjuangan kita,” jawab wanita itu dengan berusaha tersenyum.
“Dan apa yang telah umat Islam lakukan selama ini selepas kepergiannya,” matanya mulai berkaca-kaca.
“Dan apa yang telah umat Islam alami selama ini,” lanjutnya sembari menutup mulut dan hidung, menahan isak tangis yang mengeras. Air matanya tumpah.
Mungkin ia membayangkan, betapa umat Islam di berbagai negara ditindas. Tanah-tanah di Palestina dirampas. Kepemilikan dan wewenang memakmurkan Masjid Al Aqsha lepas. Kaum laki-laki dibunuhi dan dipenjara Zionis durjana. Wanita dinodai kehormatannya. Bahkan anak-anak dan orang-orang lanjut usia pun tak luput dari serangan udara.
Di Afghanistan dan Irak, umat Islam dibombardir dan sumber daya mereka diambil alih. Tak terhitung jumlah umat Islam yang gugur atas dalih memerangi terorisme. Belum lagi di Libya, Suriah, dan sejumlah negara Timut Tengah.
Di Asia, ada muslim Kasmir, Pattani dan Rohingya yang semuanya menderita. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar