THIS IS FEATURED POST 1 TITLE

THIS IS FEATURED POST 1 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Quas molestias excepturi
THIS IS FEATURED POST 2 TITLE

THIS IS FEATURED POST 2 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Impedit quo minus id
THIS IS FEATURED POST 3 TITLE

THIS IS FEATURED POST 3 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Voluptates repudiandae kon
THIS IS FEATURED POST 4 TITLE

THIS IS FEATURED POST 4 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Mauris euismod rhoncus tortor

Habib Rizieq Ditembak Sniper, Amien Rais Protes Keras


Unknown | 07.52 | ,

Habib Rizieq - Amien Rais
Habib Rizieq - Amien Rais




Penembakan atas Habib Rizieq mengejutkan banyak pihak. Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI itu ditembak sniper saat berzikir di pendopo rumahnya, Selasa (25/4/2017) pagi. Sebuah peluru hampir saja mengenai Habib Rizieq.

Terkait penembakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu, Amien Rais menilai Indonesia sudah tidak aman.

“Memang negeri ini sudah tidak aman. Jadi banyak mafia politik, mafia ekonomi, mafia luar negeri,” tandasnya seperti dikutip Pojoksatu, Jumat (28/4/2017).

Seharusnya, menurut Mantan Ketua MPR itu, pemerintah harus mampu melindungi semua rakyatnya dari segala bentuk kejahatan, bukan malah mengkriminalisasi, meneror dan menuduh rakyatnya berbuat makar. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Setelah Banjir Kecaman, Pejabat Pendukung Ahok Ini Akhirnya Minta Maaf kepada Anak Autis


Unknown | 07.53 | ,

Boni Hargens ibaratkan pemenang pilkada seperti anak autis
Boni Hargens ibaratkan pemenang pilkada seperti anak autis (ilustrasi)




Setelah menuai banyak kecaman, akhirnya komisaris Antara Boni Hargens minta maaf kepada anak autis.

“Sedikitpun tidak berintensi menghina dengan kata 'autisme'. Bila itu meresahkan, saya minta maaf pada keluarga saya & setiap 'anak ajaib' yang dunia sebut 'autis'” tulis @bonihargens, Jumat (28/4/2017).



Seperti diberitakan sebelumnya, Boni Hargens mengibaratkan pemenang Pilkada DKI Jakarta sebagai anak super autis. Kemenangan Pilkada, menurutnya, ibarat pil yang hanya bisa menenangkan sesaat, tidak akan menyembuhkan dalam waktu cepat.

“Kemenangan ini seperti pil yang diberikan pada anak super autis. Biar adem aja. Tapi tak akan menyembuhkan autisme dalam sekejap,” cuitnya, Kamis (27/4/2017).






Sontak, kicauan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) itu menuai kecaman dari netizen. (Baca: Ibaratkan Pemenang Pilkada Penderita Autis, Boni Hargens Tuai Kecaman)

Selain bahasanya yang tidak menunjukkan intelektualitas, cuitan itu juga dinilai melecehkan anak autis.

“Pak @jokowi & Pak_JK perlu mempertimbangkan kembali posisi Boni. Kita tidak butuh tuit seperti ini,” tulis @Heine_Nababan sembari mention ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemensos dan Komnas Perlindungan Anak.

Banyak pihak yang mengecam cuitan Boni Hargens itu, termasuk mereka yang berkecimpung dalam masalah autis. Direktur Rumah Autis Isti Moenawaroh menyebut tulisan Boni Hargens itu menyakitkan. (Baca: Direktur Rumah Autis: Pernyataan Boni Hargens Sangat Melukai Kami)

"Cuitan tersebut telah melukai keluarga yang memiliki anak autis," ujar Isti.

Menurutnya, selama ini penyandang autis kerap dijadikan bahan olok-olokan. Masih banyak orang yang mengaitkannya dengan konotasi keburukan. Padahal anak-anak autis bagian dari bangsa yang harus dirangkul dan diterima apa adanya.

"Mereka adalah anak surga," kata Isti tak kuasa menahan haru. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ahok Kecewa Anak-Anak Pakai Seragam Kerudung Saat Nyanyikan Lagu Ibu Kita Kartini


Unknown | 19.38 | ,

Anak-anak perempuan RPTRA Cililitan yang menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini (Suara.com)
Anak-anak perempuan RPTRA Cililitan yang menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini (Suara.com)




Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan kekecewaannya melihat anak-anak menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini dengan berseragam kerudung. Menurutnya, kostum yang tepat untuk menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini adalah menggunakan sanggul.

Ahok menyatakan kekecewaaannya kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, Dien Emmawati.

"Terus terang Bu Dien, saya kecewa anak-anak diseragamkan seperti itu. Bukan kecewa karena kerudungnya, jangan salah paham di luar nih," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2017), seperti dikutip Suara.

Ahok mengaku tak ingin anak-anak mempunyai persepsi keliru terhadap penggunaan kerudung. Menurutnya, kerudung bukan seragam sekolah. Kerudung juga bukan kostum yang harus digunakan untuk pementasan.






Lebih jauh Ahok mengatakan, kostum yang tepat untuk menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, adalah mengenakan sanggul atau tanpa kerudung. Namun, apabila anak tersebut memang sudah terbiasa mengenakan kerudung, Ahok juga tidak ingin kerudungnya dilepas saat pementasan.

"Saya tadi lihat, anak-anak nyanyi Ibu Kita Kartini kok nggak pakai sanggul. Waktu saya kecil, waktu SD, SMP, nyanyi Ibu Kartini itu semua sibuk sanggul anak-anak (perempuan) itu. Betul toh?" tambahnya.

Dari foto pementasan, memang tampak anak-anak perempuan dari RPTRA Cililitan yang tampil menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini pada acara Rapat Koordinasi Daerah DPPAPP DKI Jakarta berseragam kaos merah dengan celana hitam. Mayoritasnya mengenakan kerudung putih, namun ada juga anak-anak yang tidak mengenakan kerudung. Jumlahnya mencapai delapan anak. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Searching “Telkomsel” di Google, Netizen Kaget Lihat Penampakan Ini


Unknown | 18.28 | ,

ilustrasi bayi kaget
ilustrasi bayi kaget




Pagi ini, Jumat (28/4/2017), sejumlah grup WhatsApp dikejutkan dengan screenshoot hasil pencarian kata kunci “Telkomsel” di Google. Penasaran apakah benar demikian, Tarbiyah.net pun mengetikkan “Telkomsel” di Google dan hasilnya memang mengejutkan.

Hasil pencarian “Telkomsel” di Google tidak seperti biasanya. Url yang tertera memang benar milik Telkomsel dengan alamat www.telkomsel.com, namun judulnya bukan Telkomsel melainkan Fuck Telkomnyet.
Hasil pencarian Telkomsel di Google
Hasil pencarian Telkomsel di Google

Deskripsi hasil pencarian pun tidak seperti seharusnya. Yang muncul adalah kalimat protes atas harga kuota internet.

“Pegimane bangsa Endonesia mau maju kalo internet aja mahal. Babi! Makan aja susah, apalagi beli kuota internet. Monyet! Murahin harga kuota internet, Nyet!,” demikian tertulis di deskripsi hasil pencarian kata kunci Telkomsel di Google.






Menurut sumber Tarbiyah.net di bidang IT, keluarnya hasil pencarian yang aneh itu disebabkan situs Telkomsel.com pernah diretas dan kebetulan saat diretas itu, mesin pencari Google sedang men-crawll dan belum ada pembaruan sehingga sampai saat ini judul dan deskripsi hasil pencarian masih demikian.

“Kena hack. Kebetulan pas kena, crawl sama Google,” tandasnya.

Sumber Tarbiyah.net yang lain menyebutkan, situs Telkomsel.com memang diretas hingga tampilannya serba hitam dengan tulisan senada hasil pencarian tersebut. Saat ini, situs Telkomsel.com tidak bisa diakses, menurutnya karena servernya dimatikan.
Tampilan Telkomsel.com saat ini
Tampilan Telkomsel.com saat ini

“Internal server error,” demikian tertulis di laman Telkomsel.com. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ibaratkan Pemenang Pilkada Penderita Autis, Boni Hargens Tuai Kecaman


Unknown | 05.18 | ,

Boni Hargens ibaratkan pemenang pilkada seperti anak autis
Boni Hargens ibaratkan pemenang pilkada seperti anak autis (ilustrasi)




Boni Hargens kembali menuai kecaman. Kali ini, Komisaris Antara itu mengibaratkan pemenang Pilkada DKI Jakarta sebagai anak super autis. Kemenangan Pilkada, menurutnya, ibarat pil yang hanya bisa menenangkan sesaat, tidak untuk menyembuhkan.

“Kemenangan ini seperti pil yang diberikan pada anak super autis. Biar adem aja. Tapi tak akan menyembuhkan autisme dalam sekejap,” cuitnya melalui akun Twitter @bonihargens, Kamis (27/4/2017).

Sontak, kicauan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) itu menuai kecaman dari netizen. Selain bahasanya yang tidak menunjukkan intelektualitas, cuitan itu juga dinilai melecehkan anak autis.

“Pak @jokowi & Pak_JK perlu mempertimbangkan kembali posisi Boni. Kita tidak butuh tuit seperti ini,” tulis @Heine_Nababan sembari mention ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemensos dan Komnas Perlindungan Anak.






“Gak ada yang minta dilahirkan autis. Otak ente sudah dibebani racun kebencian. Efek pilkada sampai nyerang fisik,” kata @BangBeby.

Setelah mendapat banyak kecaman, Bonu Hargens pun menghapus kicauannya tersebut. Namun sejumlah netizen telah men-screenshoot kicauan blunder itu.

“Dear all... Tuit @bonihargens sudah dihapus. Tapi masih sempat saya screenshoot 16:42 Amankan. Jangan sampai terulang kembali,” kata @Heine_Nababan.



“Twit lu yang tadi kok dihapus Bon? Blunder lagi yah? Makanya kalo tolol itu jangan dipublikasi,” kata @irul_betettt.

“Dihapus tweetnya... emang gk punya perasaan.. dia gak tau yang dihadapi keluarga-keluarga selama 24/7 dengan anak-anak spesial....,” kata @MariaAlQibty. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ahok Ingin Karangan Bunga "Dipamerkan" di Monas, Ini Tanggapan Netizen


Unknown | 23.33 | ,

Sejumlah karangan bunga untuk Ahok tertata di balaik kota
Sejumlah karangan bunga untuk Ahok tertata di balaik kota, 26 April (Republika.co.id)




Ahok mengaku difitnah dengan beredarnya pesan WhatsApp (WA) yang menyatakan pihaknya membiayai pembelian 1.200 karangan bunga. Menurut Ahok, jumlah karangan bunga yang diterimanya saat ini sudah lebih dari 1.200 buah.

Oleh karena itu, Ahok meminta agar karangan bunga yang lama dipindah mengelilingi Monas.

"Ya biarin saja. Kelilingin Monas saya bilang. Jadi yang lama dipindahin ke Monas, kelilingin. Kan saya difitnah, saya biayain 1.200 (karangan bunga). Ternyata ini sudah lebih harusnya dia mesti ciptakan WA lagi 'perintah tambah lagi dong, jangan 1.200,' " kata Ahok di Balai Kota, Kamis (27/4/2017), seperti dikutip Republika.

Menurut Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH dan KLN) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Mawardi, sampai Kamis pagi, jumlah karangan bunga secara keseluruhan baik karangan bunga amupun handbucket telah mencapai 2.700 buah.






Banyak netizen menyatakan ketidaksetujuannya jika karangan bunga itu dipindahkan ke Monas. Alasannya, karangan bunga itu bisa merusak pemandangan. Sejumlah netizen menyarankan agar karangan bunga itu dipindahkan saja ke rumah Ahok.

“Seharusnya kirim aja ke rumahnya si Ahok aja..... jangan di tempat umum menggangu pemandangan, paling ini kerjaan Ahoker untuk menaikkan pamar si Ahok....!” kata Riyan To.

“Jangan ngotorin Monas, lu kira bapak lu yang punya monas, bawa saja pulang ke rumah lu,” kata Karma Proehoeman.

Namun, ada juga netizen yang setuju.

“Gak papa... yang penting rapi..,” kata Setyo Sucahyo Sucahyo.

Bagaimana menurut Anda? [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Tuduh TGB Lakukan Kebohongan Publik, Sejumlah Ahoker Dilaporkan Warga NTB ke Polisi


Unknown | 21.40 | ,

Nahdlatul Wathan saat melaporkan Steven 17 April 2017
Nahdlatul Wathan saat melaporkan Steven 17 April 2017 (Republika.co.id)




“Seorang Gubernur yang hafal Al Quran saja dituduh berbohong, apalagi rakyat biasa?” demikian kekhawatiran sebagian netizen atas ulah beberapa pendukung Ahok (Ahoker). Tak heran jika sejumlah warga NTB menempuh jalur hukum dengan melaporkan sejumlah akun Ahoker ke polisi.

Adalah Tim Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat yang melaporkan akun-akun terkait insiden penghinaan terhadap Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang dilakukan Steven.

Tim Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat melaporkan lima akun medsos ke Polda NTB, Selasa (25/4/2017). Mereka adalah akun Facebook Niluh Djelantik, Suparman Bong, Tazran Tarmizi, serta dua akun Twitter yakni Cyril Raoul Hakim dan Surya Tjia. Dari pantauan Tarbiyah.net, Niluh Dejlantik dan Suparman Bong cukup aktif mendukung Ahok melalui akunnya masing-masing.

“Akun tersebut mengatakan bahwa Steven maupun peristiwa penghinaan terhadap Gubernur NTB di Singapura itu fiktif sehingga menurut kami putuskan melaporkan ke Polda NTB," kata Koordinator Tim Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat Muchlis di Mapolda NTB, Selasa (25/4/2017), seperti dikutip Republika.

Muchlis menilai, isu yang diembuskan kelima akun tersebut secara tidak langsung menuduh TGB berbohong kepada publik perihal kejadian yang dialaminya.

Selain itu, akun-akun tersebut juga menuduh insiden yang dialami TGB menjurus pada isu politik yang sedang hangat terjadi di Pilkada DKI. Padahal TGB menegaskan tidak ada kaitan antara kasus yang dialaminya di Bandara Changi Singapura itu dengan Pilkada DKI.

Ia menyayangkan akun-akun tersebut telah membuat provokasi padahal TGB sudah meredam warga NTB agar tidak emosi.






Menurut Tim Hukum Gerakan Pribumi Berdaulat Lalu Saepudin, apa yang dilakukan kelima akun tersebut melanggar undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) karena mendistribusikan pencemaran nama baik bahkan menjurus kepada fitnah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Steven mengumpat dan menghina TGB dan istrinya yang sedang mengantre di Bandara Changi, Singapura, 9 April lalu. Gubernur NTB itu sempat mengalah ke antrean belakang. Namun, Steven terus mencacinya dengan ucapan-ucapan rasis seperti “dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko.”

Setelah diadukan kepada pihak yang berwenang, Steven kemudian membuat surat permintaan maaf bermaterai. (Baca: Hina Gubernur NTB “Dasar Pribumi, Tiko!” Akhirnya Pemuda Ini Minta Maaf Agar Tak Diproses Hukum)

Meskipun TGB sudah memaafkan Steven yang menghinanya, warga NTB tidak terima gubernurnya –yang juga seorang ulama- dihina. Mereka pun menggelar pertemuan di Islamic Center dan menyatakan sikap usai Shalat Jum’at pada 14 April. (Baca: Tak Terima TGB Dihina, Warga NTB Nyatakan Sikap di Islamic Center)


Pada Senin, 17 April, warga NTB dalam jumlah yang lebih besar menggelar aksi damai “Indonesia Bebas Rasis”. Sekitar 10.000 orang mengikuti aksi damai yang diprakarsai Nahdatul Wathan (NW) tersebut. (Baca: TGB Dihina, Nahdlatul Wathan Gelar Aksi Damai 10.000 Massa)

Selain menyatakan beberapa tuntutan dalam aksi damai itu, warga NTB juga melaporkan Steven ke kepolisian. Imigrasi kemudian mencegah Steven bepergian ke luar negeri. Namun, pencegahan itu terlambat karena sehari sebelumnya, Steven telah berangkat ke luar negeri. (Baca: Dicegah Keluar Negeri, Langkah Steven Penghina TGB Bikin Kaget) [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Dicegah Keluar Negeri, Langkah Steven Penghina TGB Bikin Kaget


Unknown | 03.23 | ,

Surat pernyataan permohonan maaf Steven Hadisurya Sulistyo
Surat pernyataan permohonan maaf Steven Hadisurya Sulistyo




Masih ingat Steven Hadisudiryo Sulistyo? Namanya mencuat setelah menghina Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dengan kalimat rasis seperti “dasar pribumi, tiko” dan sejenisnya.

Setelah dilaporkan ke kepolisian, Imigrasi pun mengeluarkan perintah pencegahan Steven ke luar negeri. Namun, apa yang dilakukan Steven mengagetkan banyak pihak. Pasalnya, pemuda itu telah berada di luar negeri.

Ia pergi menggunakan pesawat tujuan Singapura pada tanggal 17 April. Sedangkan pencegahan ke luar negeri baru terbit pada 18 April karena laporan baru masuk tanggal 17 April.

"Steven sendiri, yang saya yang dapatkan Polda Metro Jaya, sudah ke luar negeri berdasarkan data dari imigrasi pada 17 April pukul 06.37 WIB," kata Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar di Mapolda NTB, Rabu (26/4/2017), seperti dikutip Republika.

Irwan menambahkan, meskipun pesawat yang ditumpangi Steven tujuan Singapura, pihaknya belum mengetahui apakah Steven kini berada di Singapura atau negara lainnya.

Saat ini Polda Metro Jaya tengah melakukan penyidikan dan mengumpulkan fakta terkait kasus Steven. Polda Metro Jaya juga meminta keterangan dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi dan istri.






Lebih lanjut Irwan menerangkan, meski kejadian berada di luar Indonesia, jika ada kejadian perbuatan pidana yang dilakukan sesama WNI bisa diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau sesuai KUHP Pasal 5.

Seperti diberitakan sebelumnya, Steven mengumpat dan menghina TGB dan istrinya yang sedang mengantre di Bandara Changi, Singapura, 9 April lalu. Gubernur NTB itu sempat mengalah ke antrean belakang. Namun, Steven terus mencacinya dengan ucapan-ucapan rasis seperti “dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko.”

Setelah diadukan kepada pihak yang berwenang, Steven kemudian membuat surat permintaan maaf bermaterai. (Baca: Hina Gubernur NTB “Dasar Pribumi, Tiko!” Akhirnya Pemuda Ini Minta Maaf Agar Tak Diproses Hukum)

Meskipun TGB sudah memaafkan Steven yang menghinanya, warga NTB tidak terima gubernurnya –yang juga seorang ulama- dihina. Mereka pun menggelar pertemuan di Islamic Center dan menyatakan sikap usai Shalat Jum’at pada 14 April. (Baca: Tak Terima TGB Dihina, Warga NTB Nyatakan Sikap di Islamic Center)

Pada Senin, 17 April, warga NTB dalam jumlah yang lebih besar menggelar aksi damai “Indonesia Bebas Rasis”. Sekitar 10.000 orang mengikuti aksi damai yang diprakarsai Nahdatul Wathan (NW) tersebut. (Baca: TGB Dihina, Nahdlatul Wathan Gelar Aksi Damai 10.000 Massa)

Selain menyatakan beberapa tuntutan dalam aksi damai itu, warga NTB juga melaporkan Steven ke kepolisian. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






5 Pertanyaan Pakar Hukum PBNU Ini Skak Mat JPU dan Polisi


Unknown | 19.13 | ,

JPU tuntut Ahok




Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ahok hukuman 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun. Tuntutan ini artinya, jika dalam dua tahun Ahok tidak terbukti mengulangi perbuatan serupa, maka ia bebas.

Tuntutan ini dinilai aneh oleh banyak tokoh, termasuk Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono justru meminta masyarakat untuk legawa.

Lebih menohok, Wakil Sekretaris LPBH PBNU Djoko Edhi Abdurrahman mengajukan lima pertanyaan kunci kepada JPU terkait tuntutan yang aneh tersebut.

Djoko menilai JPU melanggar dua kata adil dalam Pancasila, yakni pada pada Sila Kedua dan Sila Kelima. Ketidakadilan ini, menurutnya harus dilawan.






Ini lima pertanyaan kunci yang ia ajukan seperti dirilis Republika, Senin (24/4/2017):

1. Sejak kapan dakwaan primer boleh diganti dakwaan subsider, yang bukti-buktinya terbukti di persidangan?

2. Sejak kapan tuntutan boleh membuang yurisprudensi hukum di mana tak seorang pun terpidana blasphemi (kasus Blasphemy/penghujatan) yang tidak masuk penjara?

3. Sejak kapan tuntutan hukum boleh tak mengambil bukti materil buku blasphemi Ahok, kampanye gubernur Babel Ahok?

4. Sejak kapan tuntutan hukum diperboleh hukum tak mengambil bukti bahwa terdakwa mengulangi perbuatannya di Al Jazeera, Wifi berpasword 'kafir'?

5. Sejak kapan JPU boleh melanggar kode etik profesi?

Bagaimana jawaban JPU dan polisi? Kita tunggu saja. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Soal Konser di Lampung, Iwan Fals: Yang Hadir 400 Ribu atau 4 Juta Orang


Unknown | 08.48 | ,

Konser Iwan Fals di Lampung
Konser Iwan Fals di Lampung (Twitter.com/iwanfals)




Iwan Fals mengatakan bahwa konser yang ia gelar di Lampung dihadiri 400 ribu orang atau 4 juta orang. Ia juga menyertakan foto sebagai bukti betapa banyaknya penonton konser tersebut.

“Dibilanglah 400 orang yang hadir padahal 400 rb atau 4 jt orang barangkali, klo gak percaya ya itung aja sendiri,” kata Iwan Fals melalui akun Twitter pribadinya, @iwanfals.



Ia juga menyertakan bukti foto bahwa konsernya dihadiri banyak orang, yang menurutnya 400 ribu atau 4 juta penonton.  [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Konser Iwan Fals Sepi Pengunjung, Alasannya Mengejutkan!


Unknown | 05.53 | ,

Lapangan Korpri (Twitter/iwanfals)
Lapangan Korpri (Twitter/iwanfals)




Iwan Fals menggelar konser usai Musyawarah Nasional Orang Indonesia (OI) di Bandar Lampung, Ahad (23/4/2017). Konser di Lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubernur Lampung itu disebutnya silaturahmi atau konser mini.

Tak seperti biasanya, konser itu sepi pengunjung. Hanya sekitar 400 orang, itu pun mayoritasnya dari pengurus OI.

Seperti dilansir Lampung-Online, dari jumlah keseluruhan penonton sekira 400 orang itu, 95 persen adalah anggota dan pengurus OI. Sedangkan 5 persen merupakan warga sekitar, terdiri dari kaum ibu dan anak-anak sekira 2 persen dan pria 3 persen.

Sejumlah penonton lokal menyaksikan konser itu dari kejauhan. Seperti di anak tangga dekat tiang bendera antara depan gedung Balai Keratun dan gedung DPRD Provinsi Lampung.






Apa yang membuat konser itu sepi pengunjung? Komentar dari warga Lampung sungguh mengejutkan.

"Saya ke sini bukan karena sengaja mau nonton Iwan Fals, tapi kebetulan tadi saya lewat lalu mampir. Dulu kalau Iwan Fals konser, penonton sangat ramai hingga ribuan orang memenuhi lapangan. Tapi sekarang, lihat sendiri, hanya di depan panggung saja yang ramai," kata Amir ketika diwawancarai Lampung-Online.

Ketika Lampung-Online menanyakan lebih lanjut apa maksud 'Iwan Fals bukan lagi yang dulu', pegawai honorer itu menjelaskan bahwa Iwan Fals sekarang sudah berpolitik, bukan lagi seniman murni. Ia pun menyayangkan Iwan Fals mendukung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.

Andi, warga Telukbetung Utara, Bandar Lampung juga berpendapat mirip dengan Amir.

"Idealisme Iwan Fals sudah hilang. Bahkan saya pernah baca di media online jika Iwan Fals sudah pro ke Presiden Jokowi dan Ahok. Padahal abang tahu sendiri kan gimana keadaan ekonomi kita sekarang. Rakyat susah. Iwan Fals sekarang sudah menyembah kepada penguasa, tidak lagi membela orang pinggiran," tukas Andi kesal. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Qori’ Ini Meninggal Saat Baca Quran di Rumah Menteri Sosial


Unknown | 04.53 | ,

Ustadz Jakfar Abdurrahman - Viva
Ustadz Jakfar Abdurrahman saat terkulai di panggung (Viva.co.id)




Setiap muslim pasti menginginkan husnul khatimah. Di antara tanda husnul khatimah adalah meninggal saat beribadah atau beramal shalih.

Apa yang dialami oleh Ustadz Jakfar Abdurrahman hari ini, insya Allah husnul khatimah. Qari’ ini menghembuskan nafas terakhir ketika membaca ayat suci Al Qur’an di kediaman Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Jemursari Surabaya, Senin (24/4/2017).

Sekira jam 9 pagi, digelar Peringatan Haul Almarhumin keluarga besar Khofifah Indar Parawansa. Setelah itu, acara disambung dengan Hari Ulang Tahun ke-71 Muslimat Nahdlatul Ulama dan Haul Syekh Abdul Qadir Jailani.

Sekira jam 11.30 WIB, pembawa acara mempersilakan Ustadz Jakfar melantunkan ayat-ayat suci Al Quran. Ia pun membacakan surat Al Mulk.






Tak ada yang aneh saat Ustadz Jakfar membaca surat ke-67 yang juga merupakan surat pertama dalam juz 29 itu. Hadirin bisa mendengarkan suara merdunya. Namun, saat masuk ayat ketiga, suara qari’ itu terdengar semakin mengecil.

Mikrofon di tangannya terlihat menjauh dari bibir, lalu jatuh. Kepalanya menunduk beberapa detik kemudian tubuhnya miring dan roboh ke kanan.

Orang-orang yang melihat pun kaget. Beberapa panitia naik ke atas panggung. Menteri Khofifah juga. Lalu ia minta petugas medis memeriksa kondisi Ustadz Jakfar.

"Dia lalu dibawa petugas ke RSI Jemursari," kata Rofik Kurdi Ismail, salah seorang panitia acara, seperti dikutip Viva.
http://ift.tt/2okByOK

Sekitar satu jam kemudian, panitia acara mengumumkan bahwa Jakfar dinyatakan meninggal dunia oleh dokter rumah sakit. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ahok Ditolak Jadi Cagub Bali, Pendiri ITJ: Memilih Berdasarkan Agama Bukan Intoleransi


Unknown | 02.13 | ,

Ahok untuk Bali 1
ilustrasi Ahok for Bali 1 (change.org)




Usai kalah dalam Pilkada DKI Jakarta, muncul wacana agar Ahok menjadi calon Gubernur Bali dalam Pilgub 2018. Bahkan sudah ada petisi untuk mendukung Ahok menjadi Bali 1.

Namun, seiring wacana itu, muncul pula penolakan dari warga Bali dengan alasan Ahok bukan putra daerah yang beragama Hindu.

“Jangan jadi Gubernur Bali, meskipun saya suka kerjanya Ahok, sebagai orang Bali saya lebih suka punya gubernur orang bali Hindu. Masih banyak jabatan lain yang lebih pantas buat Pak Ahok. Ayo Pak tetap semangat,” kata salah seorang netizen.






Menanggapi penolakan-penolakan semacam ini, netizen muslim pun memberikan tanggapan agar adil dalam menyikapi umat Islam yang memilih pemimpin muslim.

“Ada yang mau nuduh orang Bali ini intoleran, anti pancasila dan anti kebhinekaan dan berakhlaq buruk?” kata @hafidz_ary, Senin (24/4/2017).

Pendiri Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Akmal Sjafril menegaskan, memilih agama bukan intoleransi.

“Memilih berdasarkan agama itu BUKAN intoleransi. Gotcha!,” kata pemilik akun @malakmalakmal, Ahad (24/4/2017). [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Dituduh Dukung Makar, Ini Jawaban Panglima TNI


Unknown | 23.28 | ,

Panglima TNI Jenderal Gatot




Jurnalis asal Amerika Serikat (AS) Allan Nairn menyebut sejumlah pihak hendak menggulingkan Presiden Jokowi. Kasus Ahok, menurutnya, hanyalah pintu masuk. Nairn juga menyebut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengetahui dan mendukung rencana itu.

Menanggapi tuduhan Nairn yang dituangkan dalam tulisan berjudul 'Trump's Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President', Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menanggapinya dengan kalem. Menurutnya, hal itu terlalu kecil untuk ditanggapi.

"Saya tidak akan menanggapi. Ya kan karena terlalu kecil untuk saya tanggapi itu," kata Jenderal bintang empat itu di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Sabtu (22/4/2017), seperti dikutip Detik.






Jenderal Gatot menegaskan bahwa tuduhan itu adalah hoaks, karenanya tidak perlu ditanggapi.

"Kalau hoax, ngapain harus tanggapi itu," tandasnya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa memang ada pertimbangan bagi TNI untuk melaporkan tulisan tersebut. Namun, ia mencegah agar jangan digugat karena skalanya kecil.

Tulisan Nairn itu dimuat di Theintercept.com dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada 19 April 2017. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Dua dari Tiga Hakim Masuk Neraka, Ini Sebabnya


Unknown | 21.38 | ,

Sidang Ahok (Rappler.com)
Sidang Ahok (Rappler.com)




Menjadi hakim adalah pekerjaan beresiko. Apakah ia mau menegakkan keadilan dan memenangkan kebenaran, atau sebaliknya. Resiko terberat menjadi hakim adalah tempat kembalinya. Sebab Rasulullah mensabdakan ada tiga hakim. Dua hakim masuk neraka dan satu hakim masuk surga.

Siapa hakim yang masuk surga dan siapa hakim yang masuk neraka? Ini sabda beliau:

الْقُضَاةُ ثَلاَثَةٌ قَاضِيَانِ فِى النَّارِ وَقَاضٍ فِى الْجَنَّةِ رَجُلٌ قَضَى بِغَيْرِ الْحَقِّ فَعَلِمَ ذَاكَ فَذَاكَ فِى النَّارِ وَقَاضٍ لاَ يَعْلَمُ فَأَهْلَكَ حُقُوقَ النَّاسِ فَهُوَ فِى النَّارِ وَقَاضٍ قَضَى بِالْحَقِّ فَذَلِكَ فِى الْجَنَّةِ

Hakim itu ada tiga, dua di neraka dan satu di surga. Seseorang yang menghukumi secara tidak benar padahal ia mengetahui mana yang benar, maka ia di neraka. Seorang hakim yang bodoh lalu menghancurkan hak-hak manusia, maka ia di neraka. Dan seorang hakim yang menghukumi dengan benar, maka ia masuk surga. (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)






Ternyata hanya hakim yang menghukumi secara benar yang masuk ke surga. Sementara hakim yang tidak mengetahui kebenaran, ia masuk neraka. Pun hakim yang mengetahui kebenaran namun justru tidak menghukumi dengan benar, justru membela kezaliman, ia juga masuk neraka.

Semoga hadits ini menjadi pengingat bagi hakim dan aparat hukum dalam bersikap dan mengambil keputusan. Kasus apa pun, termasuk kasus penistaan agama. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Ahok hanya dituntut hukuman percobaan 2 tahun
Ahok hanya dituntut hukuman percobaan 2 tahun (Republika.co.id)














Wanita Jepang Sebut Isra’ Miraj adalah Hoax, Ini Jawaban Dr Zakir Naik


Unknown | 20.08 | ,

Dr Zakir Naik jawab pertanyaan isra' miraj





Di depan Dr Zakir Naik, seorang wanita Jepang menyatakan bahwa isra’ mi’raj adalah kebohongan besar.

“Perjalanan ke Yerusalem dalam satu malam itu bohong. Itu kebohongan Muhammad yang telah dikritisi orang-orang Quraisy di zaman itu. Jika Anda menyebut Muhammad adalah manusia terbaik, mengapa ia berbohong soal isra’ miraj dan kalian umat Islam menyebarkan kebohongan itu?” tanya wanita yang belakangan memperkenalkan diri sebagai pemikir bebas (baca: atheis) itu.

Jawaban Dr Zakir Naik:

Di Bibel disebutkan bahwa Nabi Musa membelah lautan. Kami percaya bahwa nabi-nabi memiliki mukjizat.

Tentang Nabi Muhammad, Al Quran menyebutkan salah satu mukjizat dalam surat Al Isra’ ayat 1, yakni ia diperjalankan oleh Allah dari masjidil haram di Makkah ke masjidil aqsa di Palestina dalam satu malam.

Kau berkata, mengapa kami percaya kebohongan itu? Ini adalah mukjizat. Kau adalah pemikir bebas, aku bukanlah pemikir bebas. Aku seorang muslim. Ini perbedaan antara kau dan aku. Seharusnya engkau datang ke ceramahku kemarin, di mana aku membuktikan eksistensi Tuhan. Kau adalah pemikir bebas, dengan begitu kau tidak percaya Tuhan, betul?

“Itu benar,” jawab wanita itu.

Kemarin topik ceramahku adalah “Apakah Tuhan itu ada?.” Aku tidak bisa mengulanginya lagi di sini karena durasinya satu setengah jam.

Jika kau datang kemarin, maka hari ini kau percaya Tuhan itu ada, dan yakin bahwa Alquran adalah firman Tuhan.

Sekarang kembali ke pertanyaan, apakah mungkin seseorang menempuh perjalanan dari Makkah ke Yerusalam hanya dalam semalam? Bahkan kau dan aku bisa melakukannya dengan pesawat.






Tapi di zaman itu tidak ada pesawat. Itu adalah mukjizat dan ada banyak mukjizat yang dikabarkan dalam Al Quran. Misalnya Nabi Musa membelah lautan, Nabi Musa melempar tongkatnya dan menjadi ular. Ini adalah mukjizat.

Apakah mukjizat itu? Sesuatu yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan logika. Mukjizat berada di luar kemampuan normal manusia.

Jadi ketika manusia melakukan sesuatu yang tidak bisa dinalar dengan logika atau secara sains, itulah mukjizat. Dan ketika aku bisa membuktikannya secara ilmiah, itu bukan mukjizat.

Jika sekarang aku bisa bepergian dari Makkah ke Yerusalem dalam semalam dengan pesawat, itu bukan mukjizat.

Jadi yang harus kita sadari adalah bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Tuhan. Tuhan adalah Sang Pencipta manusia dan jagat raya. Dan Tuhan memilih seorang manusia di antara manusia lainnya untuk menyampaikan pesan-Nya. Manusia pilihan inilah yang disebut Nabi. Dan kepada Nabi-Nabi inilah Allah memberikan mukjizat.

Al Quran ini adalah salah satu mukjizat. Dan aku telah membuktikan bahwa Quran ini memiliki lebih dari 6000 ayat, di mana lebih dari 1000 ayat tentang sains, di mana kita baru mengetahuinya baru-baru ini. Tentang big bang, tentang bumi itu bulat, cahaya bulan adalah cahaya pantulan, matahari berotasi, di mana aku tidak mengetahuinya saat kuliah. Semua hal ini telah disebutkan Al Quran lebih dari 14 abad yang lalu.

Secara ilmiah, tak ada seorang pun bisa menjelaskan bagaimana mungkin kitab ini sejam 1.400 tahun yang lalu bisa menjelaskan big bang. Ini adalah mukjizat. Bagaimana mungkin kitab ini sejam 1.400 tahun yang lalu bisa menjelaskan bumi bulat. Ini adalah mukjizat. Bagaimana mungkin kitab ini sejam 1.400 tahun yang lalu bisa menjelaskan bahwa matahari beritasi. Ini adalah mukjizat.

Al Quran juga bicara tentang embriologi, botani, biologi. Semua hal ilmiah yang baru diketahui di zaman sekarang 50-100 tahun yang lalu, telah diberitahukan Al Quran 1.400 tahun sebelumnya. Siapa yang mungkin menyebutkan semua ini? Dialah Sang Pencipta, Dialah Tuhan.

Jadi Nabi Muhammad pergi dari Makkah ke Yerusalem dalam semalam, ini adalah mukjizat. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]






Ahok Tidak Kalah Tapi Mengalah? Jawaban Netizen Ini Bungkam Ruhut Sitompul


Unknown | 06.58 | ,

Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul (Tribunnews)




Ruhut Sitompul berkilah saat ditagih janjinya potong kuping jika Ahok kalah. Ia mengaku, waktu itu ia mengajak bertaruh potong kuping namun tidak ada yang berani. (Baca: Ditagih Janji Potong Kuping, Jawaban Ruhut Sitompul Ini Ditertawakan Netizen)

“Kalau hari itu aku ngajak bertaruh berani nggak potong kuping, tapi kan gak ada yang berani, nggak ada yang nanggepin,” kata Ruhut seperti dikutip Tabloid Bintang, Jumat (21/4/2017).

Selain itu, Ruhut juga menjelaskan bahwa Ahok tidak kalah. Namun memberikan kesempatan kepada Anies-Sandi apakah bisa memimpin seperti Ahok.






“Tidak kalah mereka, ini seperti daripada rusuh-rusuh kasih aja ke mereka, mampu nggak mereka mimpin kayak Ahok,” tandasnya.

Ia pun mendorong untuk menagih janji Anies-Sandi mulai dari uang muka (DP) rumah nol persen, tolak reklamasi, penutupan Alexis, hingga dana Rp 3 miliar untuk setiap rukun warga (RW). Ruhut menilai realisasi itu tidak mudah karena pendukung Anies-Sandi di DPRD hanya dua fraksi yakni PKS dan Gerindra.

Jawaban Ruhut tersebut ditertawakan oleh netizen. Netizen menilai Ruhut hanya berkelit. Selain itu, pernyataan bahwa Ahok tidak kalah dan hanya memberi kesempatan Anies-Sandi juga ditertawakan karena beberapa hari menjelang pencoblosan tim Ahok-Djarot membanjiri Jakarta dengan sembako.

“Ahok ngalah? Kalau ngalah kenapa jelang coblosan membanjiri Jakarta dengan sembako? Ada-ada saja kamu Ruhut, he he he,” kata Binti Cahyani. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Terungkap! Ini Identitas Penyebar Kampanye Hoax Jakarta Bersyariah


Unknown | 05.43 | ,

Kampanye hoax Jakarta Bersyariah
Kampanye hoax Jakarta Bersyariah




Menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua beberapa waktu yang lalu, akun Twitter @CangHaris mengaku sebagai pendukung Anies-Sandi dan mengkampanyekan Jakarta Bersyariah serta hoax lainnya.

Kini, identitas @CangHaris terungkap. Tim pemenangan Anies-Sandi berhasil membongkar identitasnya.

“Orangnya bernama Natan Mikhael dengan alamat akun instagram @nathanmikhael, yang kami identifikasi tinggal di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan,” kata Jurubicara Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Anggawira, dalam siaran persnya, Sabtu (22/4/2017), seperti dikutip Jawapos.
http://ift.tt/2oi5xan

Dari sejumlah foto dalam akun tersebut, ada satu postingan yang cukup menyita perhatian yaitu foto segelas minuman dengan caption "Selamat datang Jakarta bersyariah. Mari mabuk agar supaya".






Anggawira yakin pemilik akun tersebut merupakan "buzzer" yang bekerja mem-framing dan menggiring opini.

Dari hasil klarifikasi ke seluruh tim pemenangan dan relawan Anies-Sandi, tidak satupun bukti yang menunjukkan bahwa @CangHaris bagian dari relawan atau tim Anies-Sandi.

Karena itu, ia meminta agar polisi bisa mengusut tuntas kasus tersebut. Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang ikut mengawasi serta memberikan laporan.

Hasil pantauan Tarbiyah.net, akun Twitter @CangHaris kini telah dihapus, sedangkan akun Instagram @nathanmikhael juga tidak bisa diakses. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Akhirnya Ahoker Niluh Djelantik Minta Maaf dan Hapus Postingan Soal Steven yang Menghina TGB


Unknown | 23.08 | ,

Surat pernyataan permohonan maaf Steven Hadisurya Sulistyo
Surat pernyataan permohonan maaf Steven Hadisurya Sulistyo





Niluh Djelantik, akun Ahoker yang diikuti ratusan ribu Facebooker, akhirnya meminta maaf setelah menuliskan bahwa Steven adalah manusia fiktif. Menurutnya, kasus Steven yang menghina Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi tidak pernah ada.

“Inget orang ini? Udah ketemu belum? Banyak yang hujat aku karena gak ngebahas si Steven. Gimana mau dibahas lah wong manusia fiktif,” katanya mengawali tulisan berjudul Steven SI Manusia Fiktif.

Ia pun menyatakan Steven tidak pernah ada. Berita Steven menghina Gubernur NTB dengan sebutan “tiko” pun menurutnya dibuat-buat untuk membalikkan pendukung Ahok ke Anies.

Namun, setelah ditunjukkan bukti-bukti bahwa Steven benar-benar ada dan kasusnya nyata karena selain media lokal NTB, media mainstream seperti Detik juga memberitakannya, akhirnya Niluh menghapus postingannya dan meminta maaf.






“Terlepas dari kejadian ini, sebagai minoritas dan aku sangat peduli pada bangsa ini. Berita-berita di sosial media telah menimbulkan keresahan dan kemarahan masyarakat. Peristiwa ini sangat menyudutkan kami sebagai warga minoritas di negeri ini dan untuk itulah aku berusaha mencari info yang valid dan aku meminta maaf jika copy paste pesan wa yang kuterima tidak kusaring terlebih dahulu,” kata Niluh, Jumat (21/4/2017) lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Steven mengumpat dan menghina TGB dan istrinya yang sedang mengantre di Bandara Changi, Singapura. Gubernur NTB itu sempat mengalah ke antrean belakang. Namun, Steven terus mencacinya dengan ucapan-ucapan rasis seperti “dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko.” (Baca: Hina Gubernur NTB “Dasar Pribumi, Tiko!” Akhirnya Pemuda Ini Minta Maaf Agar Tak Diproses Hukum)

Setelah diadukan kepada pihak yang berwenang, Steven kemudian membuat surat permintaan maaf bermaterai. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Ditagih Janji Potong Kuping, Jawaban Ruhut Sitompul Ini Ditertawakan Netizen


Unknown | 17.43 | ,

Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul (Tribunnews)




Juru bicara tim Ahok-Djarot Ruhut Sitompul ditagih oleh sejumlah netizen. Pasalnya, ia pernah berjanji potong kuping jika Ahok-Djarot kalah. “Potong kuping saya kalau Ahok nggak menang,” kata Ruhut di Jakarta, pada 27 Januari lalu.

Ruhut pun berkilah, bahwa janjinya saat itu merupakan taruhan. Namun tidak ada yang berani bertaruh dengannya.

“Kalau hari itu aku ngajak bertaruh berani nggak potong kuping, tapi kan gak ada yang berani, nggak ada yang nanggepin,” kata Ruhut seperti dikutip Tabloid Bintang, Jumat (21/4/2017).

Karena tidak ada yang berani meladeni taruhannya tersebut, menurut Ruhut, janji potong kuping tidak berlaku.

Lebih jauh, Ruhut mengatakan bahwa kemenangan yang diraih Anies-Sandi disebabkan oleh teror agama.






“Kalau nggak ada teror agama mana mungkin pasangan itu menang, kawan-kawan Tionghoa jadi takut dan memilih golput, nggak berani milih,” ujar Ruhut.

Menurut Ruhut, Ahok-Djarot tidak kalah. Namun memberikan kesempatan kepada Anies-Sandi apakah bisa memimpin seperti Ahok.

“Tidak kalah mereka, ini seperti daripada rusuh-rusuh kasih aja ke mereka, mampu nggak mereka mimpin kayak Ahok,” tandasnya.

Ia pun mendorong untuk menagih janji Anies-Sandi mulai dari uang muka (DP) rumah nol persen, tolak reklamasi, penutupan Alexis, hingga dana Rp 3 miliar untuk setiap rukun warga (RW). Ruhut menilai realisasi itu tidak mudah karena pendukung Anies-Sandi di DPRD hanya dua fraksi yakni PKS dan Gerindra.

Jawaban Ruhut tersebut ditertawakan oleh netizen. Netizen menilai Ruhut hanya berkelit. Selain itu, pernyataan bahwa Ahok tidak kalah dan hanya memberi kesempatan Anies-Sandi juga ditertawakan karena beberapa hari menjelang pencoblosan tim Ahok-Djarot membanjiri Jakarta dengan sembako. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ini Hal Luar Biasa pada 5 Hari Jelang Pilkada Menurut Burhanuddin Muhtadi


Unknown | 00.06 | ,

Anies-Sandi




Di luar dugaan Burhanuddin Muhtadi dan Indikator Politik Indonesia yang dipimpinnya, Anies-Sandi menenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan selisih sangat besar dibandingkan Ahok-Djarot. Bahkan, di puluhan kelurahan, Ahok-Djarot yang semula unggul pada putaran pertama menjadi kalah pada putaran kedua.

Mengapa bisa terjadi demikian? Menurut Burhanuddin Muhtadi, terjadi hal luar biasa pada 5 hari menjelang Pilkada.

“Ada kemungkinan terjadi hal luar biasa pada 5 hari jelang pilkada. Indikasinya: menurut data dari sampel 30 kelurahan di mana Ahok unggul putaran pertama tapi kalah putaran kedua rata-rata kenaikan suara Anies dari pemilih baru (yang tidak nyoblos putaran pertama) sebesar 5,8%,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu setelah mengungkapkan bahwa sebelum minggu tenang elektabilitas Anies-Sandi unggul sangat tipis atas Ahok-Djarot.






“Jadi dengan asumsi seluruh pemilih Agus dan Anies putaran pertama datang dan milih Anies di putaran kedua, suara paslon tiga masih ditambah 5,8%. Faktanya, tidak semua pemilih Agus nyoblos Anies di putaran kedua,” lanjutnya.

“Artinya new voters buat Anies lebih dari 5,8%. Di saat yang sama partisipasi pemilih Ahok turun di putaran kedua.”

Apa hal luar biasa yang dimaksud oleh Burhanuddin Muhtadi itu? Secara singkat ia menyebutkan ada dua hal yang menurutnya luar biasa.

“Intinya ada mobilisasi luar biasa yang membuat suara paslo 3 membengkak. Dan ada kejadian signifikan yang membuat kantong-kantong pemilih Tionghoa dan pemilih muslim pendukung Ahok yang melemah sepanjang minggu tenang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, rekapitulasi Model C1 oleh KPUD DKI Jakarta menunjukkan Anies-Sandi memenangi Pilkada DKI Jakarta dengan 3.240.379 suara (57,95%) sedangkan Ahok-Djarot hanya mendapatkan 2.351.438 suara (42,05%). [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ahok Kalah, Burhanuddin Muhtadi: Terjadi Hal Luar Biasa pada 5 Hari Jelang Pilkada


Unknown | 23.46 | ,

Burhanuddin Muhtadi




Anies-Sandi memenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan selisih yang sangat besar meninggalkan Ahok-Djarot. Bahkan, di puluhan kelurahan, Ahok-Djarot yang semula unggul dalam putaran pertama, menjadi kalah di putaran kedua.

Mengapa bisa terjadi demikian? Menurut Burhanuddin Muhtadi, terjadi hal luar biasa pada 5 hari menjelang Pilkada.

“Ada kemungkinan terjadi hal luar biasa pada 5 hari jelang pilkada. Indikasinya: menurut data dari sampel 30 kelurahan di mana Ahok unggul putaran pertama tapi kalah putaran kedua rata-rata kenaikan suara Anies dari pemilih baru (yang tidak nyoblos putaran pertama) sebesar 5,8%,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu setelah mengungkapkan bahwa sebelum minggu tenang elektabilitas Anies-Sandi unggul sangat tipis atas Ahok-Djarot.






“Jadi dengan asumsi seluruh pemilih Agus dan Anies putaran pertama datang dan milih Anies di putaran kedua, suara paslon tiga masih ditambah 5,8%. Faktanya, tidak semua pemilih Agus nyoblos Anies di putaran kedua,” lanjutnya.

“Artinya new voters buat Anies lebih dari 5,8%. Di saat yang sama partisipasi pemilih Ahok turun di putaran kedua.”

Seperti diketahui, rekapitulasi Model C1 oleh KPUD DKI Jakarta menunjukkan Anies-Sandi memenangi Pilkada DKI Jakarta dengan 3.240.379 suara (57,95%) sedangkan Ahok-Djarot hanya mendapatkan 2.351.438 suara (42,05%). [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Jokowi Berani Lawan Megawati Soal Ahok, Ini Buktinya


Unknown | 08.14 | ,

Jokowi berani lawan Megawati soal Ahok, ini buktinya
Presiden Jokowi dan ibu negara saat mencoblos di TPS 04 Gambir (Detik.com)




Ada yang luput dari perhatian media saat hari H pencoblosan Pilgub DKI Putaran Kedua, Rabu (19/4/2017) kemarin. Yakni apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Sewaktu mencoblos di TPS 04, Gambir, Jakarta Pusat, Jokowi mengenakan kemeja putih. Padahal kemeja putih adalah baju kebesaran Anies-Sandi.

Menurut Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga, Jokowi tampil sevulgar itu merupakan tanda keberaniannya melawan Megawati yang sangat ingin Ahok menang.

"Jokowi ini orang Jawa, tentu dia cukup mahir menyampaikan pesan kepada kawan maupun lawan politiknya melalui simbol-simbol begitu. Kali ini saya bilang Jokowi mulai berani dan tidak lagi sungkan sama Megawati Soekarnoputri," kata Rico seperti dikutip Rmol.






Jokowi, menurut Rico, sedang ingin menyampaikan kepada pubik bahwa sebenarnya ia tidak menghendaki Ahok menjadi Gubernur DKI 2017-2022.

"Jadi, melalui kemeja putih itu, Jokowi hatinya ke Anies-Sandi. Saya kira keputusan itu merupakan menifestasi dari dalam dirinya, bahwa dia memang sudah tidak nyaman dengan Basuki," tandasnya.

"Artinya ini apa? Sebagai petugas partai, Jokowi mulai berani menunjukkan ketidakpatuhannya kepada sang Ketua Umum PDIP. Kita tahu, Megawati adalah orang yang paling ngotot memenangkan Basuki," tambah Rico. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Tanggapan Slank Soal Hasil Pilgub DKI Kena Skak Mat Netizen


Unknown | 03.16 | ,

Slank bersama Ahok (fakta.co.id)
Slank bersama Ahok (fakta.co.id)




Ahok-Djarot yang didukung Slank ternyata kalah dalam putaran kedua Pilgub DKI Jakarta yang berlangsung hari ini. Ahok-Djarot bahkan kalah di TPS tempat Bimbim, Kaka, dan Abdee Slank mencoblos.

Menanggapi kemungkinan kemenangan Anies-Sandi, Bimbim mengaku Slank sudah siap.

Menurut Bimbim, jika Anies-Sandi menang, Slank akan mengkritisi mereka melalui lagu. Cara itu, menurutnya, lebih efektif dalam membuat perubahan atau pergerakan.

Slank, tambahnya, ingin menyatakan langsung masalah terkait pembangunan ke pemerintahan selain menyuarakannya lewat musik dan lagu seperti yang selama ini dilakukan.

“Kalau Pak Ahok menang, kami harap tetap jalankan sistem baik yang ada. Kalau Pak Anies menang Slank akan tetap jadi teman pemerintah, jadi oposisi," tandas Bimbim.






Kendati demikian, Bimbim berharap Ahok yang menang. Sebab menurutnya, Ahok-Djarot bisa mengubah Jakarta dengan drastis.

"Berharapnya menang, karena gua percaya sama Ahok-Djarot yang terbukti bisa mengubah Jakarta dengan drastis lewat sistemnya," kata drummer Slank itu di Gang Potlot, Jakarta, Rabu (19/4/2017) seperti dikutip Republika.

Alasan Bimbim berharap Ahok-Djarot menang itu mendapat skak mat dari netizen.

“Terbukti apa Brow, ngatasi banjir sama macet saja nggak bisa. Kalau pembangunan sudah dari dulu Jakarta megah seperti itu,” kata Mahendro Yulianto.

Netizen lain menganggap komentar Slank tidak penting.

“Maaf buat saya Slank ngga penting.....,” kata Husni Muthalib. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Di Depan Para Ulama, Presiden Jokowi Janji Akan Paksa Taipan Lakukan Ini


Unknown | 09.06 | ,

Jokowi-JK
Jokowi-JK (Detik)




Menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, umat Islam dikejutkan dengan langkah Presiden Jokowi mengundang para ulama termasuk Ketua MUI KH Ma'ruf Amin dan dai kondang Ustadz Yusuf Mansur, Senin (17/4/2017).

Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Jakarta itu, Presiden Jokowi berjanji akan memaksa Taipan untuk bekerja sama dengan para ulama.

Ustadz Yusuf Mansur mengungkapkan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan meredistribusikan aset lahan sebanyak 12,7 juta hektare kepada masyarakat. Salah satu channelingnya melalui pesantren dan para ulama.

"Tadi presiden menyampaikan pertama tentang redistribusi aset. Ada 12,7 juta lahan di tanah air yang insya Allah akan didistribusikan kepada masyarakat. Salah satu chanelingnya adalah lewat pesantren, madrasah para alim ulama, para ustaz, pondok pesantren, dan kemudian ormas-ormas," kata Ustadz Yusuf Mansur seperti dikutip Detik.






Jokowi kemudian meminta tanggapan kepada para ulama dan tokoh Islam terkait dengan rencana kemitraan antara taipan dengan ormas dan institusi ke-Islam-an. Sementara untuk para taipan, Jokowi mengatakan akan langsung memaksa mereka.

Presiden mau memaksa taipan-taipan untuk bekerja sama, beraliansi strategis di ekonomi, di muamalah dengan para kyai, para ulama, para pesantren," kata pengasuh Pesantren Daarul Quran itu.

"Kalau dari taipan enggak ditanya kata Presiden. Karena dari taipan itu paksaan, jadi Presiden memaksa. Tapi kalau yang menerima ajakan ini kan Presiden perlu bertanya, tadi Presiden bertanya apa tanggapannya, dan bagaimana pendapatnya. Jadi nanti akan ada kerja sama ekonomi yang modalnya itu dari para taipan," lanjutnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Polri Imbau Masyarakat Tak Terlalu Percaya Hasil Survei Pilkada


Unknown | 08.21 | ,

Hasil survei menjelang Pilkada DKI putaran kedua
Kadiv Humas Polri (kiri) - Hasil survei menjelang Pilkada DKI putaran kedua (kanan)




Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengimbau masyarakat agar tidak terlalu percaya pada hasil survei sejumlah lembaga terkait dengan Pilkada. Menurut Polri, hasil survei itu dinilai bisa menggiring opini publik. Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar.

"Iya, kan mengklaim kemenangan itu kan bisa membuat suatu pandangan. Nanti kalau ternyata hasilnya beda, kan ada yang mengklaim si ini sebagai pemenang, nanti kalau ternyata kalah berarti (dianggap) dicurangi," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017), seperti dikutip Detik.

Boy mengingatkan bahwa hasil lembaga survei itu tidak mutlak. Kendati survei adalah bagian dari kemajuan teknologi informasi, Boy mengimbau masyarakat bersikap bijaksana dalam menanggapi hasil survei tersebut.






"Tapi saya ingatkan sekali lagi, hasil survei tidak mengandung kepastian. Mohon segala sesuatu tidak dengan menarik kesimpulan masing-masing karena bisa menimbulkan opini publik," imbuhnya.

Ia menegaskan, hasil yang pasti adalah perhitungan KPU. Sehingga masyarakat perlu merujuk ke sana.

Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis hasil surveinya terkait dengan Pilkada DKI Jakarta. Hasil survei lembaga-lembaga itu pun berbeda-beda, namun mayoritas hasilnya menunjukkan pasangan Anies-Sandi lebih unggul. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






 
Design Downloaded from free Blogger templates | free website templates | Seodesign.us | Funny Sport Videos.