Kadiv Humas Polri (kiri) - Hasil survei menjelang Pilkada DKI putaran kedua (kanan) |
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengimbau masyarakat agar tidak terlalu percaya pada hasil survei sejumlah lembaga terkait dengan Pilkada. Menurut Polri, hasil survei itu dinilai bisa menggiring opini publik. Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar.
"Iya, kan mengklaim kemenangan itu kan bisa membuat suatu pandangan. Nanti kalau ternyata hasilnya beda, kan ada yang mengklaim si ini sebagai pemenang, nanti kalau ternyata kalah berarti (dianggap) dicurangi," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017), seperti dikutip Detik.
Boy mengingatkan bahwa hasil lembaga survei itu tidak mutlak. Kendati survei adalah bagian dari kemajuan teknologi informasi, Boy mengimbau masyarakat bersikap bijaksana dalam menanggapi hasil survei tersebut.
"Tapi saya ingatkan sekali lagi, hasil survei tidak mengandung kepastian. Mohon segala sesuatu tidak dengan menarik kesimpulan masing-masing karena bisa menimbulkan opini publik," imbuhnya.
Ia menegaskan, hasil yang pasti adalah perhitungan KPU. Sehingga masyarakat perlu merujuk ke sana.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis hasil surveinya terkait dengan Pilkada DKI Jakarta. Hasil survei lembaga-lembaga itu pun berbeda-beda, namun mayoritas hasilnya menunjukkan pasangan Anies-Sandi lebih unggul. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar