Lia bertanya kepada Dr Zakir Naik di Stadion Patriot Bekasi, Sabtu (8/4/2017) malam |
Banyak pertanyaan non muslim di forum Dr Zakir Naik yang berujung pada ikrar syahadat. Namun, tidak demikian dengan wanita cantik di Stadion Patriot Bekasi ini. Dr Zakir Naik belum membimbingnya mengikrarkan syahadat meskipun ia sudah percaya hanya ada satu Tuhan dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.
Lia, nama wanita ini, bertanya tentang bagaimana seseorang yang ingin berpindah agama tetapi tanpa meninggalkan tradisi leluhurnya. Ketika ditanya apa tradisi itu, ia pun menjawab bahwa ia beragama Konghucu dan tradisinya adalah menyembah berhala.
Dr Zakir Naik kemudian menjelaskan tentang Islam dan tauhid. Setelah memberikan penjelasan, Dr Zakir Naik bertanya apakah menurutnya menyembah berhala itu benar atau salah.
“Salah,” jawab wanita itu disambut tepuk tangan hadirin.
“Saudariku, apakah kamu percaya bahwa hanya ada satu Tuhan?” tanya Dr Zakir Naik.
“Iya,” jawab wanita ini disambut ucapan masya Allah dari Dr Zakir Naik dan tepuk tangan hadirin.
“Saudariku, apakah kamu percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Tuhan?”
“Saya meyakini, cuman belum dapat memahaminya.”
Ketika ditanya mengapa? Ia pun menjelaskan alasannya. “Saya belum tahu sejarahnya dan belum mendalami.”
Karena keyakinannya belum utuh inilah Dr Zakir Naik belum mengajaknya bersyahadat.
Dr Zakir Naik pun menyarankannya untuk mempelajari siapa Nabi Muhammad. Dai yang telah mengislamkan ribuan orang ini merekomendasikan agar wanita tersebut mempelajari kaset-kasetnya tentang Nabi Muhammad, membaca sejarah Nabi Muhammad di antaranya Ar Rakhiqul Makhtum yang ditulis oleh Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh beberapa penerbit.
“Semoga dengan mempelajari sejarah Nabi Muhammad engkau mendapatkan pencerahan. Terima kasih, saudariku,” pungkas Dr Zakir Naik disambut tepuk tangan hadirin.
Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa beliau tidak seperti tuduhan segelintir orang yang menyatakan Dr Zakir Naik memaksa orang untuk bersyahadat. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar