Komisioner KPU Ilham Saputra (kanan) menunjukkan contoh kotak suara (inews) |
Berbeda dengan pemilu sebelumnya yang menggunakan kotak suara berbahan aluminium, Pemilu 2019 akan menggunakan kotak suara berbahan kardus.
Kotak suara berbahan kardus itu pun menuai kontroversi di media sosial. Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Tengku Zulkarnain mengajukan empat pertanyaan terkait kotak suara tersebut.
“Pemilu, kotak suaranya terbuat dari kardus. Mau dibawa menyebrang hutan, gunung, ngarai, lembah, sungai, dan laut dari Sabang sampai Marauke? Tanya: 1. Apa negara sudah bangkrut?. 2. Apa penguasa mau main curang? 3. Apa DPR RI tidak nalar? 4. Apa tidak sebaiknya Pemilu batal saja?” tulis Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, Kamis (13/12/2018).
Pemilu, Kotak Suaranya Terbuat dari Kardus. Mau Dibawa Menyebrang Hutan, Gunung, Ngarai, Lembah, Sungai, dan Laut dari Sabang sampai Marauke?— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 13 Desember 2018
Tanya:
1. Apa Negara Sdh Bangkrut?.
2. Apa Penguasa Mau Main Curang?
3. Apa DPR RI Tdk Nalar?
4. Apa Tdk Sebaiknya Pemilu Batal Saja?
Sontak, komentar netizen pun heboh. Ratusan pengguna Twitter menanggapi twit tersebut.
“Saya pilih opsi no 4 tadz, pemilu batal saja. Dengan catatan... Presiden tetep ganti....” kata @ZaittoonEdd.
“anggaran Trilyunan buat pemilu tapi cuman pake kardus kotaknya. biar bisa apa nih? suara rakyat hanya dilindungi kardus. miris..” kata @anwarawai
“Kebayang yg 2014 kotak suara di gotong naik gunung dan kehujanan. Bgmna jika kardusnya yg kehujanan. Meleleh jadi bubur kertas๐๐๐” kata @suriana76693950.
“Kotak kardus mudah rusak, hasil perhitungan suara mudah diganti... semudah mengganti kotak kardus..” kata @Direktur_Press. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar