Emha Ainun Nadjib (caknun.com) |
Jagat Twitter heboh. Pasalnya Ketua Front Pembela Jokowi (FPJ) Sulistiono Kumbokarno dikabarkan akan melaporkan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) ke Bareksrim Polri. Kabar itu disampaikan jurnalis senior Edy A Effendi.
“Ketua Front Pembela Jokowi (FPJ), Sulistiono Kumbokarno, akan melaporkan Cak Nun ke Bareskrim Mabes Polri. Ayoooo coba saja. Jangan cabut laporannya ya dan jangan menyesal kalau kamu yang akan terjerat. Saya cc ke @BareskrimPolri,” kata Effendi melalui akun Twitter pribadinya, @Nadiku18, Senin (13/5/2019) petang.
Ketua Front Pembela Jokowi (FPJ), Sulistiono Kumbokarno, akan melaporkan Cak Nun ke Bareskrim Mabes Polri. Ayoooo coba saja. Jangan cabut laporannya ya dan jangan menyesal kalau kamu yang akan terjerat.— Effendi (@Nadiku18) 13 Mei 2019
Saya cc ke @BareskrimPolri
Twit itu pun menjadi viral. Sedikitnya telah diretwit 1.874 kali.
Ratusan pengguna Twitter menanggapi twit itu. Sebagiannya “mempersilakan” jika memang berani melaporkan budayawan pemimpin jamaah Ma’iyah tersebut.
“Kéméndhêl témén...gak roh sopo iku Cak Nun...😠,” kata @letnanmas
“Jajalen lapor...tuman....,” kata @f_nursanty
“iki jenenge kementhusss...,” kata @Yudiajagin
“Saya tau bahwa Cak Nun itu orangnya tidak memiliki ‘vested interest’ dalam hidupnya (orangnya ikhlas dg pekerjaan yg ditekuninya) karena saya pernah diundang menjadi pembicara di acaranya beliau, Kenduri Cinta di TIM. Mau laporin Cak Nun itu, opo karepmu?,” kata @AgusKodri
Sebelumnya, pernyataan Cak Nun viral di Youtube dan media sosial. Pernyataan tersebut berasal dari acara Mata Najwa.
Cak Nun awalnya berbicara soal kasus yang menimpa Novel. Kemudian, ia berbicara bahwa selalu konsisten melakukan sesuatu, termasuk enggan dipanggil ke Istana.
"Saya melakukan segala sesuatu tidak pernah sehari. Kalau saya melakukan A, saya lakukan sampai sekarang umur 60. Sampai sekarang kalau saya bilang 'hei, saya tidak bisa dipanggil presiden, saya yang berhak memanggil presiden, karena aku rakyat'. Itu saya lakukan, dan saya tidak pernah mau dipanggil ke Istana, dan saya tidak bangsa sama sekali. Hina kalau saya ke Istana," ujar Cak Nun dalam acara Mata Najwa.
Ketika dikonfirmasi terkait pernyataan itu, Cak Nun menegaskan tidak bermaksud sombong menyatakan demikian. Cak Nun juga tidak menyebut siapa presiden yang dimaksud. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar