Penggawa Arselan, Mesut Ozil baru-baru ini melontarkan pernyataan yang menjadi sorotan dunia. Secara terbuka, dia menyatakan kezaliman yang dialami muslim Uighur di Xinjiang, China.
Pemain sepak bola asal Turki itu mengkritik tindakan keras China terhadap Uighur dan menyayangkan banyaknya muslim yang bungkam atas hal tersebut.
"(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, Muslim tetap diam," kata pria kelahiran 15 Oktober 1988 yang kaya prestasi itu.
Menurut Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi pernyataan Ozil merupakan sindiran bagi Indonesia.
Sebab, Indonesia yang selalu membanggakan diri sebagai negeri dengan penduduk muslim paling banyak di dunia tidak berkutik menghadapi aksi China atas Uighur.
Indonesia, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB bahkan belum menyatakan sikap resmi.
“Pernyataan Mesut Ozil ini nyindir bangsa dan pemerintah RI yang ngaku negeri mayoritas Muslim paling menghormati asas demokrasi dan penguasa (pembesar) negaranya banyak tokoh Islam bahkan Wapresnys eks pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di dunia (PBNU),” kata Adhie melalui akun Twitter pribadinya, @adhiemassardi, Ahad (15/12/2019). [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar