Presiden Jokowi (Bisnis.com) |
Presiden Joko Widodo marah karena impor minyak RI yang terus membengkak dan membuat ekonomi Indonesia susah maju. Menurutnya, ada peran para importir atau mafia di balik persoalan ini.
"Masih ada yang senang impor minyak, saya pelajari detail, gak benar ini. Avtur masih impor, padahal CPO bisa jadi avtur. Kok kita senang impor? Karena ada yang hobi impor, ekonomi kita mandeg gara-gara hal seperti ini."
Jokowi bahkan mengungkapkan kecurigaannya soal masih adanya mafia-mafia migas yang ada di belakang macetnya pembangunan kilang.
Fahmy Radhi, anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang pernah dibentuk Presiden Jokowi di 2014-2015 lalu, mengungkap tim menemukan bahwa para mafia pemburu rente impor minyak ini memperoleh US$ 2-3 barel per hari.
"Mereka berburu rente pada impor crude oil dan BBM, sehari peroleh US$ 2 sampai US$ 3 barel per hari," kata Fahmy seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (17/12/2019).
Indonesia mengimpor sebanyak 800 ribu barel berupa produk BBM dan minyak mentah dalam sehari. Artinya, mafia-mafia itu mendapatkan sekitar US$ 2,4 juta atau Rp 33,6 miliar per hari dari impor minyak Indonesia. Dalam sebulan, keuntungannya mencapai sekitar Rp 1 triliun. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar