Ahok (timesindonesia.co.id) |
"Kasus dugaan penistaan agama (kasus Al Maidah) adalah salah satu faktor utama turunnya suara Ahok di November 2016," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers, Kamis (10/11/2016) seperti dikutip Republika.
Pada Maret lalu, menurut survei LSI, elektabilitas Ahok berada pada angka 59,3 persen. Ketika disurvei lagioleh LSI pada bulan Juli, elektabilitas Ahok turun menjadi 49 persen. Di bulan Oktober, elektabilitas Ahok dalam survei LSI turun lagi menjadi 31,4 persen. Dan di bulan November ini merosot ke angka 24,6 persen.
Survei terbaru ini dilakukan LSI mulai tanggal 31 Oktober hingga tanggal 5 November 2016 di Jakarta. Survei dilakukan dengan tatap muka terhadap 440 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei LSI ini plus minus 4,8 persen.
Ke mana elektabilitas Ahok berpindah? Berdasarkan survei ini, suara yang semula mendukung Ahok belum menentukan pilihan akan memilih siapa sehingga ketiga pasangan kandidat masih bersaing ketat. Ahok-Djarot 24,6 persen, sedangkan Agus-Silvy 20,9 persen dan Anies-Sandi 20 persen.
Mereka yang belum menentukan pilihannya tersebut naik dari 28,2 persen pada bulan Oktober menjadi 34,5 persen pada bulan November.
Seperti diketahui, pada 27 September lalu, Ahok menyebut surat Al Maidah di depan warga kepulauan Seribu. Video pernyataan Ahok itu kemudian tersebar dan menuai protes keras dari umat Islam. Sekitar satu juta umat Islam berunjuk rasa dalam Aksi Bela Islam jilid 2 pada 4 November 2016 menuntut Ahok diadili. [Siyasa/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar