Berbeda dengan Ahok yang bebas beraktifitas meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka, Buni Yani langsung ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (23/11/2016) malam.
Penangkapan Buni Yani memicu gelombang protes di Twitter. Bahkan doktor jebolan Turki menilai perlakuan berbeda itu mencederai rasa keadilan.
“Penahanan Buni Yani adalah langkah yang keliru dan sangat beresiko. Rasa keadilan sebagian publik bisa tercederai serius,” kata doktor ilmu politik dan hubungan internasional dari Kampus Turki, Arya Sandhiyudha, Kamis (24/11/2016) melalui akun Twitter pribadinya, @AryaSandhiyudha.
Penahanan Buni Yani adalah langkah yang keliru dan sangat beresiko. Rasa keadilan sebagian publik bisa tercederai serius.— Arya Sandhiyudha AS (@AryaSandhiyudha) 23 November 2016
Banyak netizen yang menggunakan tagar #SaveBuniYani untuk menyuarakan protes atas penangkapan Buni Yani. Bahkan anggota DPD RI Fahira Idris juga menggunakan tagar tersebut.
“Saat “hukum” sudah digunakan untuk melukai mereka yang lemah, tetapi berani bersuara & menjadi tameng bagi mereka yang punya kuasa, saat itu juga sebuah bangsa sudah binasa. Karena pondasi hadirnya sebuah bangsa adalah “keadilan”.. #SaveBuniYani,” tulis Fahira Idris melalui akun Twitter pribadinya, @fahiraidris, Kamis (24/11/2016).
Hingga berita ini dimuat, tagar #SaveBuniYani bertengger menjadi trending topic nomor satu di Indonesia. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar