Gilbert Lumoindong ingin pendanaan Aksi Bela Islam pada 4 November diperiksa. Ia bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus turun tangan.
Pastor yang sering tampil di RTV mengisi acara Cermin Hati itu menilai KPK harus turun tangan memeriksa panitia aksi. Gara-garanya, ia membaca judul berita yang dirilis Tribunnews yakni GNPF MUI: Demo Ahok Ini Kami Disubsidi Lebih Rp 100 Milyar. (Baca: Gilbert Lumoindong Komentari Aksi Bela Islam: KPK Harus Turun Tangan)
“Wah KPK harus turun tangan nih!!,” kata Gilbert.
Wah KPK harus turun tangan nih !! GNPF MUI: Demo Ahok ini Kami Disubsidi Lebih Rp 100 Milyar https://t.co/8Gj5hZ9rDv via @wartakotalive— Gilbert Lumoindong (@PastorGilbertL) 2 November 2016
Padahal dalam berita itu, KH Bachtiar Nasir selaku ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) memperkirakan dana dari seluruh rakyat Indonesia yang didonasikan untuk Aksi 4 November mencapai Rp 100 milyar. Bukan dana dari pihak tertentu yang diberikan kepada panitia.
Menanggapi adanya pihak yang ingin memeriksa pendanaan Aksi Bela Islam 4 November, Aa’ Gym menanggapinya dengan santai.
“Jadi nggak akan keharti oleh orang yang kurang iman. Mereka tidak mengerti kenapa orang bisa berbondong-bondong. Bahkan mau diperiksa katanya, pendanaannya. Lha kita aja surplus. Itu yang datang kemarin itu sebagian kecil. Perwakilan. Banyak yang ingin datang tapi tidak bisa datang. Bener?” kata Aa’ Gym dalam Pengajian Ma’rifatullah di Masjid Daarut Tauhid, Bandung, Kamis (10/11/2016) malam.
Aa’ Gym menambahkan, jika semua yang ingin datang kemudian pergi ke Jakarta, niscaya Jakarta tidak akan muat.
Sebelumnya, dalam Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One pada Selasa (8/11/2016) malam, Aa’ Gym menceritakan banyak orang –terutama yang tidak bisa berangkat- ingin menyumbang acara Aksi Bela Islam, termasuk untuk rombongan Daarut Tauhid. Karena banyak yang menyumbang, dana aksi untuk rombongan Daarut Tauhid sampai surplus.
Demikianlah semangat infaq kaum muslimin. Apakah dana dari infaq umat Islam itu mau diperiksa? [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Posting Komentar