Prabowo disambut meriah di Merauke pada musim kampanye lalu |
Sejumlah pernyataan tokoh-tokoh partai politik pengusung Paslon 02 Prabowo-Sandi mengisyaratkan mereka akan bergabung dengan pemerintahan Presiden terpilih Jokowi-Ma’ruf.
Namun, tidak demikian dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal menegaskan, partainya tidak akan meninggalkan Prabowo.
"Kami tidak akan meninggalkan Pak Prabowo dan nggak akan meninggalkan Gerindra. Kami akan selalu bersama," kata Mustafa di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Kendati koalisi Indonesia Adil Makmur terancam bubar, ia masih berharap parpol pengusung 02 untuk tetap bersama.
"Kami berharap kepada seluruh parpol agar bisa begitu, khususnya di Koalisi Adil Makmur, dalam agenda politik bersama. Kita cari substansi dan akan saling mendukung untuk visi Indonesia adil makmur," lanjutnya seperti dikutip Teropong Senayan.
Tak hanya itu, Mustafa pun mengatakan pihaknya sudah menyampaikan harapan tersebut kepada Prabowo.
"Kami ada harapan yang sudah disampaikan kepada Prabowo. Tapi semuanya akan kami kembalikan kepada Prabowo. Sekali lagi, kami akan tetap setia," tandasnya.
Baca juga: Jika PKS Satu-Satunya Partai Oposisi, Ini Dampaknya Menurut Mahfud MD
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko, menyatakan partainya lebih nyaman menjadi oposisi ketimbang bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Kita kedepankan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan konstituen juga, Gerindra itu nyaman dengan posisi oposisi, gak ngiler-ngiler amat masuk ke koalisi," kata Hendarsam dalam sebuah diskusi di D'Consulate, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2019), seperti dikutip CNN Indonesia.
Di kesempatan terpisah, Sekretasi Jenderal PKS, Mustofa Kamal, menegaskan bahwa PKS akan tetap bersama Prabowo dan Gerindra, untuk mewujudkan demokrasi yang sehat, untuk memperjuangkan visi Indonesia yang Adil dan Makmur. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar